Mari Sukseskan MTQ Sulawesi Selatan XXVI 5 s/d 10 Mei 2010 Di Kota Palopo

Kamis, 29 April 2010

Zikir Digelar di Panggung Tilawah

PALOPO-- Usai melaksanakan Shalat Isya, Jajaran Pemkot Palopo bersama segenap elemen masyarakat muslim di daerah ini, Kamis (29/4) menggelar acara zikir, sebagai wujud rasa syukur atas rampungnya persiapan penyelenggaraan MTQ Tingkat Provinsi Sulsel di Kota Palopo.

Pelaksanaan Zikir dipimpin imam Masjid Agung H Baharuddin, dihadiri Wakil Walikota , Kapolres , Dandim 1403 SWG, Ketua DPRD Kota Palopo, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Palopo, serta tokoh dan pemuka masyarakat Kota Palopo.

Meski pelaksanaan Zikir tersebut dalam suasana mendung bahkan hujan rintik, tak membuat masyarakat yang memadati panggung tilawah tersebut beranjak. Hanya beberapa diantaranya memilih berteduh di bagian panggung yang sudah sebagian besar teratapi.

Hal ini karena Tauziah usai pelaksanaan Zikir, dibawakan oleh KH. Jabani, salah seorang ulama Kota Palopo yang sangat familiar dengan masyarakat Kota Palopo. Mantan Kakandep Agama Kabupaten Luwu lalu memberikan siraman rohani dimana intinya, mengharapkan agar masyarakat Muslim senantiasa mempererat ukhuwah islamiyah serta melaksanakan kewajiban sebagai laiknya umat Islam. (bas)
Selengkapnya...

Ketua Umum Panitia MTQ Imbau Tri Sukses

PALOPO-- Ketua Umum Panitia Penyelenggara MTQ Sulsel ke 26, HM. Jaya, SH, Msi mengimbau warga Kota Palopo, khususnya masyarakat muslim untuk menyukseskan penyelenggaraan MTQ di Kota Idaman ini.

" Saya selaku ketua panitia penyelenggara mengimbau masyarakat agar menyukseskan kegiatan akbar ini, " tandas HM Jaya, usai pelaksanaan zikir bersama masyarakat Palopo bertempat di panggung utama tilawah, lapangan Gaspa Palopo.

Menurut Sekda Kota Palopo itu, selaku tuan rumah penyelenggara salah satu kegiatan syiar Islam ini, sudah sepatutnya berupaya agar kegiatan ini berlangsung kondusif. Lebih jauh dari itu, selaku tuan rumah sewajarnya kita berharap dari kegiatan ini tercipta "tri sukses" yakni sukses penyelenggaraan, sukses prestasi dan sukses partisipasi.

Kepada Wakil Walikota, HM Jaya juga melaporkan kondisi persiapan pelaksanaan kegiatan MTQ di Kota Palopo ini khususnya menyangkut kesiapan panggung sebagai pusat penyelenggaraan kegiatan yang disebutnya, sudah mencapai 95 persen.

" Kami tentu berharap masukan terutama dari Wakil Walikota, unsur Muspida Kota Palopo, termasuk ketua Tim Penggerak PKK Kota Palopo, agar senantiasa memberikan arahan sekitar hal-hal yang masih dianggap kurang, " harap HM Jaya. (bas)
Selengkapnya...

Rabu, 28 April 2010

Majelis Taklim Unjuk Suara

PALOPO-Rabu 28 mei 2010 ratusan majelis taklim seKota Palopo memadati halaman depan panggung utama MTQ di lapangan Gaspa Palopo. Dengan berbekal rebana, mereka sangat antusias menghadiri latihan olah vokal.

Kegiatan yang dimulai pukul 16.00 wita itu berlangsung dibawah panasnya terik matahari namun tidak menyurutkan semangat mereka untuk serius mengikuti latihan qasidah rebana agar dapat tampil maksimal pada acara MTQ nantinya. Hal yang sama juga terlihat dari beberapa Camat dan Lurah yang turut hadir memberi motivasi Majelis Taklimnya masing-masing.

Latihan yang dipandu oleh Ria Warda membawakan lagu ungkapan tulus. Perluh diketahui bersama, bahwa lagu yang akan dibawakan pada MTQ nanti merupakan ciptaan dari salah seorang putera Palopo Muhammad Afif Hamka, S.Ip, M.Si.

"Sungguh kebanggaan tersendiri karena lagu yang saya ciptakan ini akan ditampilkan pada Acara sebesar MTQ dimana akan didengar langsung oleh ratusan kafilah dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan", ungkap Afif yang sekarang menjabat sebagai Kepala Bidang Protokoler Kota Palopo.

Kegiatan ini dihadiri pula oleh H.M. Jaya SH, M.Si selaku ketua panitia serta beberapa Camat dan lurah. Sesekali terdengar mereka ikut menyanyikan lagu ungkapan tulus guna memberi semangat dan dukungan kepada para majelis taklim untuk tetap bernyanyi.

Akibat kegiatan ini, jalan disekitar lapangan Gaspa Palopo sempat macet karena sebagian pengguna jalan menghentikan kendaraannya untuk menyaksikan kegiatan tersebut. (AriefC)
Selengkapnya...

Asa dan Cita – Cita untuk Generasi Qur’ani.

Oleh : Muhammad Afif Hamka, S.Ip, M.Si

Tersebutlah kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an sebuah event bergengsi dua tahunan yang diselenggarakan oleh setiap daerah yang akan berujung pada kompetisi tingkat nasional dan menghasilkan kader – kader handal di bidang bacaan, hafalan, pengetahuan dan seni Al Qur’an. Begitu bergengsinya sampai pada tahapan seleksi tingkat Provinsi dapat menelan biaya yang cukup besar. Mulai dari pra pelaksanaan hingga penetapan hasil dan mempertandinkan hasilnya di tingkat yang lebih tinggi lagi.

Provinsi Sulawesi Selatan tentu tak melewatkan penyelenggaraan moment yang sangat berharga ini, akhirnya ditunjuklah Kota Palopo sebagai tempat pelaksaan. Dan gayung pun bersambut, Kota yang menempatkan Dimensi Religi sebagai Dimensi pertama dalam pembangunannya sangat menyambut positif hal ini. Dilaksanakanlah berbagai kegiatan untuk menyukseskan pelaksanaan MTQ ini mulai dari persiapan awal, berbagai pertemuan, koordinasi, hingga pembangunan panggung, latihan, rapat pemantapan dan keterlibatan semua elemen. Demikianlah, begitu sangat diharapaknnya pelaksaan MTQ Provinsi Sulawesi selatan Ini sukses dalam Penyelenggaraan, dan tentunya Palopo sebagai tuan rumah akan mendulang poinst suskes pula di mata pemerintah Provinsi.

Namun dibalik itu semua, penulis tak hendak membahas detail persiapan hingga apa dan bagaimana menyukseskan MTQ Sulawesi Selatan ini. Karena jika dilihat dari proses hingga hasil sementara dari aspek kesiapan dan partisipasi stakeholder dapat mencerminkan keberhasilan (Insya Alah . Penulis hanya ingin memberikan catatan kecil tentang harapan dari pelaksanaan MTQ Sulawesi Selatan ke – 26 yang dilaksanakan di Kota Palopo. Efek apa yang seharusnya tercipta dan diharapkan mewujud pasca pelaksanaan nantinya.

Ada dua sudut pandang yang menarik perhatian, bahwa sudut pandang pertama yakni ketika pemerintah provinsi , maupun kabupaten / kota (mungkin) memandang bahwa pelaksanaan MTQ diharapkan menghasilkan kader – kader yang handal dan dapat mewakili daerahnya sebagai pemenang kemudian mewakili lagi ke event yang tarafnya lebih tinggi. Prestasi dan prestise adalah capaian yang sangat diharapkan disini. Sehingga pemerintah tak sungkan – sungkan berkorban untuk capaian ini semua. Lain pula halnya dengan daerah yang menjadi tuan rumah, beban ( mungkin ) terasa lebih berat karena disamping harus suskes menyelenggarakan, juga harus sukses dalam capaian prestasi. Selain itu “decak kagum “ masyarakat sangat diharapkan sebagai simbol atas capaian – capaian tadi. Setidaknya “ decak kagum “ adalah partisipasi terkecil warga yang belum sempat berpartispasi pada penyediaan fasilitas dan partisipasi lainnya yang diminta oleh pelaksana.

Sudut pandang berikutnya adalah ketika seluruh event ini usai. Apa yang seharusnya terjadi. Ibn Hazam dalam tulisannya, Scope of Logic (Cakupan Logika) menekankan indera persepsi sebagai sumber pengetahuan. Lebih lanjut Ibnu Taimiyyah dalam tulisannya “ Penguraian Ilmu Mantik “ menunjukkan bahwa induksi adalah satu – satunya bentuk dari dalil yang dipercaya. Jadi,membangkitkan metode pengamatan dan eksperimen bukan semata – mata teoretis. Teori tersebut diharapkan menjadi spirit akan sudut pandang ini. Masyarakat yang berpartisipasi, tidak hanya merasa gugur tugasnya dengan membantu pemerintah menyiapkan fasilitas lomba dan pemondokan kafilah, Siswa siswi, remaja, dan pemuda yang berpartisipasi pada acara dan ritus pelengkap / pemanis tampilan MTQ tak hanya berhenti pada kalimat “ Bangga telah mengambil peran “ atau elemen pemerintah telah merasa cukup dengan sukses melaksanakan dan sukses mendulang prestasi pada event ini, namun dibalik itu semua dari event ini mereka harus memetik makna yang tersirat dibaliknya.

Rentetan makna yang harus di bumikan pada pelaksanaan event ini adalah tanggung jawab kita semua. Bukan hanya pada kebanggaan atas megahnya acara dan suksesnya pelaksanaan, tetapi adalah kewajiban kita menyampaikan pesan kepada generasi agar menjadikan Al Quran sebagai pedoman yang tak diragukan dan tak terbantahkan. Karena Al Qur’an adalah kitab yang tak ada keraguan lagi di dalamnya ( Q.S. Al Baqarah ayat 2 ). Kemegahan dan kesuksesan adalah hantaran kata pembuka untuk menyampaikan spirit Qurani kepada generasi kita.

Al Qur’an adalah pedoman hidup untuk semua konteks hidup dan kehidupan, event Musabaqah Tilawatil Qur’an harus menjadi starting point untuk generasi kita mengenal hakikat Al Qur’an bukan sekadar kitab dan bacaan wajib belaka, namun sebagai spirit menjalani hidup, menjadi insan yang hidup di muka bumi secara damai dengan sesama. Tak ada pertikaian dan membudayakan silaturrahmi. Menerjemahkan Qur’an dengan seni dan membudayakan seni yang bernafas Qur’ani. Dan semuanya berujung pada menjadikan Al Qur’an sebagai ruh dalam semua aktifitas hidup dan kehidupan. Inilah asa dan cita – cita yang harus diinternalisasikan untuk generasi selanjutnya

Demikianlah celoteh singkat anak zaman, yang merindukan Spirit Qur’ani di semua lini kehidupan. Berbanggalah menjadi bagian dari pelaksanaan MTQ Sulawesi Selatan ke – 26 ini, dan lebih berbangalah ketika makna terdalam dari semua ini kita dapat temukan dan menjadikannya ruh dalam ziarah hidup kita dan generasi kita kelak.

Zaman tak pernah menuntut apapun kecuali karya nyata, sekecil apapun kita.. Setakberdaya pun kita, beban ini sudah terlanjur di pundak. Menyukseskannya adalah kewajiban. Warnai zaman ini dengan peran, agar zaman tersenyum dan menorehkan namamu dengan tinta emas dalam setiap lembar sejarah. Bahwa kita telah bersama membumikan Al Quran dengan segala totalitas yang kita punya walau dengan peran yang berbeda. Moment ini merekatkan semua dalam bingkai ukhuwah sekarang dan nanti…

Wallahu alam Bis Shawab.


Penulis adalah PNS pada Pemerintah Kota Palopo, Penerima Beasiswa Luar Negeri dari Gubernur Sulawesi Selatan Program Ph.D Universitas Kebangsaan Malaysia
Selengkapnya...

90 Pelajar Se-Kota Palopo Siap Mengawal Bendera

PALOPO-MTQ Sul-Sel ke26 kali ini akan melibatkan 90 pelajar se-Kota Palopo sebagai pembawa bendera. Latihan dan kesiapan sebagai pembawa bendera tersebut terlihat pada saat latihan yang berlangsung sore tadi, rabu 27 april 2010 pukul 16.00 disekitar parkiran Masjid Agung Palopo.

Pada latihan tersebut tampak beberapa anggota dari KODIM 1403 Sawerigading yang ikut berpartisipasi menjadi pelatih agar pembawa bendera nantinya tampil maksimal.

"Inilah bentuk partisipasi dan kerjasama untuk menyukseskan MTQ di Kota Palopo" terang Muh. Yamin, S.Pd yang turut hadir memantau jalannya latihan.

Sub. Seksi upacara Pembukaan dan penutupan itu juga menjelaskan bahwa dari 90 pelajar yang akan membawa bendera, 40 diantaranya akan membawa bendera merah putih, 24 akan membawa bendera kafilah, dan 26 yang akan membawa bendera MTQ.

Ia juga mengatakan bahwa latihan kali ini sudah memasuki hari ketiga yang sudah dimulai dari tanggal 25 sampai 4 Mei 2010.

"Latihan pembawa bendera ini berlangsung dari tanggal 25 sampai 4 mei 2010, waktu latihan tersebut sudah cukup dan Insya Allah akan memaksimalkan kesiapan mereka untuk tampil pada acara pembukaan dan penutupan" kuncinya. (Arief)
Selengkapnya...

Selasa, 27 April 2010

Undangan Bupati-Walikota Diantar per Kurir

PALOPO--Panitia MTQ khususnya seksi undangan tampaknya tak mau mengambil resiko sekecil apapun terhadap kepastian tibanya undangan kepada para pejabat di luar Kota Palopo. Karenanya panitia mengerahkan kurir untuk mengantarkan undangan hingga ke kabupaten dan kota se Sulsel.

" Kami mengantisipasi komplain dari pejabat semisal para bupati yang terkadang karena sesuatu dan lain hal tidak hadir karena merasa tak diundang. Kami mewanti-wanti hal itu," ujar Drs Syamsul, koordinator seksi undangan.

Tak hanya kepada para pejabat tersebut yang diantisipasi, Kadis pendidikan Kota Palopo itu, juga memperlakukan untuk undangan masyarakat lainnya.
"Tak hanya kepada pejabat, undangan masyarakat lainnya juga kami ingin pastikan apakah undangan yang kami sampaikan sudah diterima. Makanya kami buatkan tanda terima," kata Syamsul.(bas)
Selengkapnya...

JK Diundang Hadiri Pembukaan MTQ

PALOPO-- Mantan Wakil Presiden RI H.M. Jusuf Kalla secara khusus diundang menhadiri pembukaan MTQ Sulsel ke 26 di Palopo. Mengenai undangan tokoh nasional yang rendah hati itu, telah disampaikan ke kediamannya di Jl Haji Bau Makassar, Selasa 27 April 2010.

Hal tersebut diungkapkan Drs. Sunandar yang diutus mengantarkan undangan VIP itu. " Kami sudah sampaikan undangan kepada beliau, melalui salah seorang kerabatnya. Berhubung beliau berada di Jakarta maka undangan tersebut akan dikonfirmasikan kepada beliau. Kami akan dikabarkan hasil konfirmasi tersebut secepatnya," ujar Nandar.

Tak hanya JK, tokoh Sulsel lainnya yang diundang adalah Prof DR H Mansyur Ramli yang tak lain adalah ketua Kerukunan Keluarga Luwu (KKL). Sebagaimana diketahui Mansyur Ramli yang juga ipar JK itu, saat ini bertugas sebagai pejabat eselon 1 di kementrian pendidikan nasional.

" Undangan Prof Mansyur juga kami telah sampaikan di kediaman beliau di Racing center Makassar," tandas Nandar.(bas)
Selengkapnya...

Sabtu, 24 April 2010

Panitia Minta Bantuan Anggota DPRD Sulsel Terkait Belum Kucurnya Dana MTQ Sulsel

PALOPO-- Jika tidak ada halangan, pelaksanaan Musabagah Tilawatil Quran (MTQ) XXVI Sulsel yang dipusatkan di Kota Palopo akan dibuka oleh Gubernur Sulsel, Syarul Yasin Limpo, 5 Mei mendatang. Panitia lokal terus berbenah guna menyukseskan kegiatan religi itu. Sebanyak 223 rumah warga di enam kecamatan telah disiapkan untuk pemondokan para kafilah yang berasal dari seluruh kabupaten/kota se-Sulsel.

Pembangunan panggung utama di Lapangan Gaspa dan enam lokasi lainnya tempat digelarnya berbagai lomba telah pada tahap perampungan.

"Secara keseluruhan persiapan kita (Palopo) telah hampir rampung," kata Sekretaris I Panitia Lokal MTQ Sulsel XXVI, Salahuddin Abadi.

Salahuddin menuturkan, seluruh pembiayaan persiapan panitia termasuk pembangunan panggung utama bersumber dari APBD Kota Palopo, sumbangan Uncok Rp 10 juta, sumbangan 10 bank yang ada di Palopo yang tergabung dalam BMPD Rp 7,5 juta, dan sumbangan dari pihak swasta.

Panitia lokal juga mengharapkan bantuan dana dari Pemerintah Provinsi Sulsel juga segera kucur, sehingga panitia lokal bisa lebih lega mengelola dan mengatur persiapan MTQ. Termasuk honor panitia dan dewan juri nantinya.

"Saat ini, kita berupaya mengefesienkan pengeluaran anggaran, karena dana dari provinsi belum cair," kata Salahuddin.

Ia berharap bantuan anggota DPRD Sulsel, khususnya yang mewakili daerah Luwu Raya, agar mengingatkan pemprov untuk segera mengucurkan dana MTQ itu.

Dihubungi terpisah, anggota DPRD Sulsel dari Fraksi PAN, Buhari Kahar Muzakkar, menyayangkan belum kucurnya dana dari pemprov. Padahal, anggaran untuk pelaksanaan MTQ sudah diplot dalam APBD Pemprov Sulsel.

"Saya kira tidak ada alasan untuk tidak mengucurkan dana tersebut karena alokasi anggaran jelas. Mungkin masalah koordinasi saja yang tidak berjalan, sehingga dananya belum kucur," kata Buhari.

Namun demikian, tutur Buhari, pihaknya akan menfasilitasi hal itu dengan memanggil instansi terkait untuk memberikan penjelasan mengenai belum kucurnya dana MTQ tersebut. (wd/tribun)
Selengkapnya...

Walikota "Sidak" Sekretariat MTQ

PALOPO-- Walikota Palopo Drs HPA Tenriadjeng, Msi didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Palopo Hj Andi Risna Tenriadjeng, Sabtu (24/4) malam, melakukan kunjungan mendadak ke sekretariat panitia sekaligus media center MTQ. Sejumlah panitia di antaranya Drs Syamsul, Salahuddin Abadi, Sunandar serta sejumlah anggota panitia lainnya tak pelak menyambut kedatangan orang nomor satu di Palopo itu.

Tenriadjeng lantas menanyakan undangan MTQ yang masih terlihat menumpuk di beberapa meja. " Kapan undangan ini diantar dan apakah sudah dikoordinasikan dengan baik ?," tanya Tenriadjeng. Koordinator seksi undangan Drs Syamsul yang tak lain adalah kepala dinas pendidikan Kota Palopo itu, lalu menjelaskan mekanisme pendistribusian undangan itu.

" Undangan untuk kabupaten Selayar bagaimana, siapa yang antar?," tanya dia lagi. Tenriadjeng lantas memberi petunjuk untuk mendistribusikan ke alamat seseorang di Makassar yang diketahuinya selalu bolak-balik ke Selayar. Walikota yang dikenal cepat tanggap itu, lantas menghubungi via telpon seseorang yang dimaksud dan menugaskan untuk membawa undangan itu.

Usai mengunjungi sekretariat, Walikota lantas mengunjungi panggung tilawah yang tak jauh dari sekretariat panitia. Hal tersebut dilakukan untuk mengecek persiapan panggung yang menjadi pusat kegiatan MTQ tersebut. (bas)
Selengkapnya...

TVRI Siaran Langsung Pembukaan MTQ

PALOPO --Berbagai media baik media cetak maupun elektronik dipastikan meliput langsung prosesi pembukaan MTQ Tingkat Provinsi Sulsel ke 26 yang berlangsung di Palopo pada 5 Mei mendatang. TVRI Sulsel sendiri , dijadwalkan akan melakukan siaran langsung pembukaan even ini.

Hal ini diungkapkan Koordinator Seksi Publikasi dan Dokumentasi Hermawan Irfan Abbas,S.Ip,M.Si di media center sekretariat MTQ , Jumat lalu 23 April 2010. "Untuk TVRI sesuai pembicaraannya dengan pihak kami, akan melakukan siaran langsung acara pembukaan dan 4 kali siaran tunda," katanya.

Tak hanya itu, siaran langsung juga akan digelar oleh sejumlah TV berjaringan (TV kabel) . Hal ini mengingat masyarakat Kota Palopo pada umumnya , sejauh ini mengakses siaran TV melalui TV kabel. Dengan demikian untuk masyarakat di luar Kota Palopo dan Luwu Utara dapat mengakses siaran langsung MTQ ini melalui TVRI Sulsel, sedang lainnya dapat mengakses melalui chanel pada 3 TV berjaringan yakni Citra TV kabel, Palopo TV serta Patec. (bas)
Selengkapnya...

Undangan MTQ Mulai Disebarkan

PALOPO-- Pelaksanaan pembukaan MTQ Tingkat Provinsi Sulsel ke 26 di Palopo tinggal menghitung hari. Memasuki H -10 panitia MTQ di Palopo mulai menyebarkan undangan ke berbagai daerah di Sulsel.

"Untuk undangan ke luar daerah di Sulsel , praktis akan disebarkan mulai Senin 26 April 2010," ujar Drs Syamsul, Msi. Meski demikian imbuh kadis diknas Kota Palopo itu, untuk undangan ke sejumlah alamat di Kota Palopo dan sekitarnya sudah mulai diantarkan sejak sekarang.

Hal senada juga diungkapkan Drs Sunandar, salah seorang anggota seksi undangan. Dia mengatakan kalau pihaknya bertugas mengantar langsung undangan untuk sejumlah kabupaten termasuk untuk undangan pejabat-pejabat provinsi di Kota Makassar.

" Saya baru saja menerima faks berisi nama-nama pejabat yang diundang untuk menghadiri pembukaan MTQ di Palopo yang akan dibuka gubernur Sulsel pada 5 Mei mendatang," urai Nandar, demikian sapaan akrab staf Pemkot Palopo itu .

Menurutnya untuk tahap pertama undangan yang disebar mencapai 1.200 eksamplar, dengan demikian diasumsikan acara pembukaan ini, akan dihadiri sedikitnya 5.000 orang, termasuk rombongan kafilah dari kabupaten/kota se Sulsel. " Belum termasuk masyarakat Palopo yang dipastikan datang menyaksikan langsung pembukaan MTQ se Sulsel yang baru pertama kali diadakan di Palopo, sejak terbentuk sebagai daerah otonom ini," kunci Nandar. (bas)
Selengkapnya...

Jumat, 23 April 2010

Sumbangan Perbankan

SUKSES tidaknya pelaksanaan MTQ bergantung pada keterlibatan seluruh eleman masyarakat, organisasi pemerintah, dan swasta. Keterlibatan dan sumbangsih seluruh elemen sangat diharapkan untuk menyukseskan kegiatan religi ini, termasuk sumbangan dana. Sebagai tuan rumah pelaksana kegiatan itu, Pemerintah Kota Palopo mengalokasikan dana sekitar Rp 3,3 miliar.

Dalam daftar donatur yang telah terkumpul hingga kemarin, dari 10 lembaga perbankan yang ada di Palopo yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD), jumlah sumbangan yang diberikan untuk kegiatan itu Rp 7,5 juta atau jika dirata-ratakan setiap bank menyumbang Rp 750 ribu.

Ke-10 lembaga perbankan ini merupakan sponsor utama pelaksanaa MTQ. (wd)
Selengkapnya...

Kamis, 22 April 2010

Dana MTQ Belum Dikucurkan

PALOPO – Jelang pelaksanaan musabaqah tilawatil Quran (MTQ) tingkat Sulsel ke-XXVI di
Kota Palopo, 5 Mei mendatang,panitia lokal mempertanyakan keseriusan pemerintah provinsi
(Pemprov) Sulsel dalam menyukseskan kegiatan ini.

Alasannya, hingga saat ini pelaksanaan acara tersebut yang tinggal beberapa hari lagi, belum ada
suntikan dana dari Pemprov terkait pelaksanaan kegiatan itu. Sekretaris I Panitia Lokal MTQ Sulsel Salahuddin Abadi mengatakan,selama ini pembiayaan persiapan pelaksanaan MTQ tersebut hanya berasal dari pagu anggaran APBD Palopo senilai Rp3,3 miliar. Padahal,menurut dia, suntikan dana dari Pemprov Sulsel sangat diharapkan guna membantu menyukseskan kegiatan ini.

“Sebelumnya Pemprov Sulsel sudah memperlihatkan respons positif untuk membantu soal pembiayaan ini, tapi hingga sekarang, dana itu belum diketahui jumlahnya berapa, dan belum juga dicairkan,” ujar Salahuddin saat menggelar konferensi persnya di Sekretariat MTQ Balai Kota Palopo, kemarin.

Menurutnya, panitia lokal MTQ di Palopo sebisa mungkin menggunakan anggaran pagu dari APBD Palopo seefisien mungkin dan mengupayakan anggaran tersebut tidak habis hingga selesai
pelaksanaan acara.

“Kami juga melayangkan sejumlah proposal bantuan ke pihak swasta yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan ini, khususnya dalam pemberian bantuan dana kepada panitia. Sudah ada beberapa pihak yang menyatakan kesiapannya,” ujar Salahuddin. Hal senada juga diungkapkan Koordinator Peliputan dan Dokumentasi Panitia Lokal MTQ Sulsel Hermawan Irfan Abbas.(asdhar/sindo)
Selengkapnya...

MTQ Sulsel Gunakan Tujuh Lokasi Lomba

Pelaksanaan MTQ Sulsel XXVI yang dipusatkan di Kota Palopo dan rencananya berlangsung 5-10 Mei mendatang akan menggunakan tujuh lokasi perlombaan. Ketujuh lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat pelaksanaan lomba adalah Lapangan Gaspa, Masjid Agung, Pondok Pesantren Putri Datuk Suleman, SMK 1, SMA 3, Saodenrae CC, kantor depag lama, dan MTSn Model Palopo.

Namun demikian, Lapangan Gaspa merupakan arena utama pelaksanaan MTQ. "Selama ini banyak yang mengira bahwa pelaksanaan MTQ seluruhnya dipusatkan di Lapangan Gaspa. Padahal kita menyiapkan tujuh lokasi untuk rangkaian lomba MTQ ini," kata Sekretaris II Panitia Pelaksana Lokal MTQ XXVI Sulsel, Salahuddin Abadi, saat menggelar jumpa pers di Media Centre Panitia Lokal MTQ, Rabu (21/4).

Masing-masing lokasi memiliki kategori lomba tersendiri (lihat lokasi lomba). Selain rangkaian lomba, panitia juga menggelar pameran yang berlokasi di belakang Masjid Agung. Menyinggung prosesi pembukaan MTQ nantinya, Salahuddin menyatakan pembukaan MTQ akan dilakukan di sekitar Masjid Jami' dan Lapangan Gaspa. Salah satu tema yang akan dipertontonkan pada acara pembukaan yaitu proses masuknya ajaran Agama Islam ke Tana Luwu.Cerita masuknya ajaran Agam Islam ke Luwu akan diperagakan oleh 200 penari yang terdiri atas 150 siswa-siswi SMA yang ada di Palopo dan 50 panari dari salah satu sanggar tari di Makassar.

Proses pembangunan Masjid Jami' yang melibatkan berbagai suku dan etnis, termasuk Tana Toraja, juga akan menjadi salah satu drama yang akan dipertontonkan dalam prosesi pembukaan MTQ. Masjid Jami' merupakan salah satu masjid tertua di Sulsel. Pada pertemuan ini, Koordinator Humas, Publikasi, dan Dokumentasi Panitia Lokal MTQ Sulsel, M Irfan, juga menyinggung mengenai konsumsi dan akomodasi bagi kafiah. "Untuk pemondokan, kita siapkan 223 rumah warga yang dijadikan pemondokan kafilah. Namun untuk konsumsi yang ditanggung panitia hanya makan pertama peserta atau pada saat kafilah baru tiba di Palopo," katanya. (wd/tribun)

lokasi lomba :
  1. Lapangan Gaspa : tilawah dewasa, tilawah remaja, qiraat, qasidah rebana
  2. SMK 1 : syaril quran dan fahmil quran
  3. SMA 3 : kaligrafi
  4. Pesantren putri : hifzil 10 dan 30 juz
  5. Saodenrae CC : hifzil 1 dan 5 juz
  6. Kantor depag lama : hifzil 20 dan tafsir
  7. Masjid Agung : cacat netra, tartil, anak-anak
  8. MTSn Model : M2KQ
Klik disini untuk melihat infonya

Selengkapnya...

Kiat Panitia Siasati Kejenuhan

PALOPO-- Menjelang Hari " H " Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur'an ( MTQ ) XXVI Sulawesi Selatan di kota Palopo, sejumlah panitia lokal semakin memantapkan persiapan, seolah tak kenal lelah, baik maupun malam. seperti yang terlihat Rabu (21/4) malam di bagian sekretariat. sejumlah panitia lokal sibuk membuat undangan pembukaan yang sesekali diselingi dengan lantunan lagu - lagu melankolis dari salah seorang panitia dan semakin menambah hiruk pikuknya ruangan sekretariat.

"Kami sementara melipat - lipat dan meng-crosscheck ulang Undangan yang akan disebar ke seluruh kabupaten kota untuk acara pembukaan dan penutupan.dan sesuai hasil rapat bahwa undangan akan diedarkan pada tanggal 25 April," tambah Arief staff sekretariat.

Sekedar diketahui, HM Jaya, S.H. M.Si dalam hal ini selaku ketua panitia lokal telah menunjuk khusus Drs. Syahban selaku penanggung jawab undangan. (fian)
Selengkapnya...

Rabu, 21 April 2010

Walikota Tinjau Pemondokan Kafilah

PALOPO --Walikota Palopo HPA Tenriadjeng M.Si bersama Ketua TP PKK Hj Risna Tenriadjeng, Kota palopo dan rombongan melakukan kunjungan ke pemondokan kafilah-kafilah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXVI tahun 2010, Minggu (18/4). Pemondokan yang pertama kali dikunjungi adalah salah satu rumah Warga di Kecamatan Kunjungan ini merupakan bentuk kepedulian Walikota Palopo terhadap kafilah dan tuan rumah MTQ 2010. Pada kesempatan tersebut Walikota memberikan apresiasi yang tinggi sebagai bentuk terima kasih atas kesediaan warga kota palopo untuk memberikan tempat kepada rombongan kafilah peserta MTQ tahun 2010.

Dalam kunjungannya walikota bersama Ketua Tim Penggerak PKK tersebut didampingi beberapa camat serta Lurah masing masing, terlihat penuh keakraban dengan masyarakat, dan pada kesempatan itu juga Walikota berbincang-bincang dengan tuan rumah dan juga
anggota kafilah peserta MTQ 2010.

Pada kesempatan tersebut Walikota mengunjungi langsung 4 kecamatan yakni Kecamatan Wara, Wara Utara, Wara Barat dan Mungkajang, di dampingi langsung oleh Camat masingmasing beserta Lurahnya.(eghy)
Selengkapnya...

Seksi Publikasi dan Dokumentasi Bentuk Posko

PALOPO -- Panitia MTQ Tingkat Provinsi Sulsel ke 26 di Palopo, khususnya seksi publikasi dan dokumentasi tampaknya ingin memberikan akses yang seluas-luasnya dan memudahkan bagi insan pers yang meliput kegiatan MTQ ini. Hal ini terbukti dengan dibentuknya posko yang berada di bagian belakang panggung utama (tilawah) di lapangan Gaspa Palopo. Hal ini dimaksudkan sebagai tempat para wartawan melakukan aktivitasnya baik saat meliput maupun pasca peliputan berupa pengiriman berita ke media masing-masing.

" Ini sebagai bentuk kepedulian dalam memberikan kemudahan bagi rekan-rekan wartawan," ujar Koordinator Seksi Publikasi dan Dokumentasi Irfan Abbas, S.Ip, Msi di sela jumpa pers yang berlangsung di media center sekretariat MTQ, Rabu (21/4) kemarin.

Keterangan kabag Humas Pemkot Palopo itu, terkait permintaan sejumlah wartawan, yang menghendaki agar seksi publikasi dan dokumentasi dapat menyiapkan tempat bagi insan pers terutama dari media elektronik (televisi dan radio), sehingga memudahkan mengakses momen-momen sebagaimana yang diinginkan. " Jangan sampai kami dipersulit oleh petugas, bahkan dipersulit dalam pengambilan gambar, " tandas salah seorang wartawan dari salah satu TV swasta nasional. (bas)
Selengkapnya...

Panitia MTQ Efisiensi Anggaran

PALOPO-- Mencuatnya pemakaian dana MTQ Tingkat Provinsi Sulsel yang disebutkan mencapai Rp 3,3 Miliar, diklarifikasi Wakil Sekretaris II Panitia MTQ Drs Salahudin Abadi, Msi dalam jumpa pers yang berlangsung di media center, sekretariat panitia MTQ di Palopo, Rabu kemarin.

" Pada kesempatan ini saya ingin menjelaskan tentang gelontoran dana yang disebutkan mencapai Rp 3,3 miliar," tandasnya.

Adi, demikian sapaan akrab Salahuddin Abadi menguraikan, kalau benar pagu anggaran mencapai angka tersebut, namun demikian panitia tak lantas seenaknya menghabiskan dana tersebut. Pihak panitia kata dia, benar-benar sangat selektif dan memilah hal yang prioritas didanai dalam ajang MTQ ini.

Sebagai perbandingan, imbuh mantan kabag umum Pemkot Palopo itu, Kabupaten Luwu yang menggelar kegiatan yang sama 2 tahun sebelumnya, menghabiskan dana sebesar Rp4,6 Miliar.
"Kalau kita Insya Allah pemakaian dana diupayakan seefisien mungkin. Meski pagu anggarannya mencapai angka Rp 3,3 M, tapi kita tidak menghabiskan dana itu seluruhnya," ujar Salahuddin. (bas)
Selengkapnya...

Pemasangan Atribut MTQ Hampir Rampung

PALOPO- Gaung pelaksanaan MTQ di Kota Palopo semakin membahana, ini terliat dari setiap sudut kota yang telah dihiasi berbagai atribut MTQ berupa baliho, umbul-umbul, banner, dll. Pemasangan atribut MTQ bukan hanya terfokus di Kota Palopo itu sendiri tetapi semua kabupaten yang ada di Luwu Raya juga sebagian telah rampung pemasangannya.

Ballatong yang dikonfirmasi langsung saat berada di lokasi pemasangan atribut mengatakan bahwa proses pemasangan sudah hampir rampung. "Di Kota Palopo, pemasangan atribut MTQ sudah hampir menyeluruh dari total atribut yang akan dipasang" ungkapnya.

Koordinator pemasangan atribut MTQ itu juga mengatakan bahwa hampir setiap harinya, atribut yang mereka pasang mencapai 50 buah dari berbagai jenis atribut.

Alhasil, kinerja mereka pun mendapat apresiasi "Ini merupakan bentuk kesadaran dan tanggungjawab akan pentingnya pelaksanaan MTQ di Palopo" tandas Pian selaku koordinator lapangan. (arief)
Selengkapnya...

Wartawan Diimbau Sukseskan MTQ

PALOPO-- Panitia MTQ Tingkat Provinsi Sulsel di Kota Palopo menggelar jumpa pers di Media Center, Sekretariat MTQ, Rabu (20/4). Puluhan wartawan hadir pada kesempatan itu, baik dari media cetak, TV, Radio dan TV berjaringan (TV kabel).

Semula dijadwalkan nara sumber pada jumpa pers tersebut adalah Sekda Kota Palopo HM Jaya,SH. M.Si, selaku ketua umum panitia MTQ, namun berhalangan karena yang bersangkutan sakit. Wakil sekretaris II Drs Salahuddin Abadi, Msi dan Koordinator Seksi Publikasi dan Dokumentasi Irfan Abbas, SIp,M.Si , selanjutnya mewakili HM Jaya menjelaskan berbagai permasalahan sekitar pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Sulsel yang akan dibuka 5 Mei mendatang.

" Kalau tak ada aral melintang, MTQ ini akan dibuka bapak gubernur," ujar Adi sapaan akrab Salahuddin Abadi.

Salahuddin lantas menginformasikan kalau para kafilah dari kabupaten dan kota se Sulsel sudah mengkonfirmasikan kehadiran mereka di Palopo, paling lambat sekari menjelang pembukaan. Bila di rata-ratakan rombongan kafilah mencapai 80 orang dari masing-masing kabupaten dan kota.

Sementara itu Irfan Abbas, menjelaskan prosesi acara pembukaan, termasuk perlunya para wartawan memahami kondisi tempat berlangsungnya acara, sehingga memudahkan para insan pers itu mengabadikan berbagai momen yang diperlukan untuk keperluan liputan masing-masing. Dia juga mengimbau para wartawan terus menggemakan pelaksanaan MTQ ini. " Salah satu elemen penting dalam menyukseskan MTQ ini adalah peran serta wartawan dalam memberitakan ajang MTQ ini, karenanya tak berlebihan kalau saya mengimbau agar rekan waratwan menyukseskan acara ini berbagai momoaTak berlebihan kalau kami mengimbau para wartawan agar menyukseskan ajang ini, " tandas Irfan. (bas)
Selengkapnya...

Selasa, 20 April 2010

Partisipasi BMPD Dalam MTQ Disorot

PALOPO -- Di tengah gencarnya masyarakat Palopo menggemakan pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Sulsel, selaku tuan rumah. Masyarakat dikecewakan dengan minimnya partisipasi sejumlah lembaga perbankan di Kota Palopo yang tergabung dalam BMPD (Badan Musyawarah Perbankan Daerah). Bahkan sejumlah kalangan menilai sumbangan dana sederet bank ternama yang tergabung dalam BMPD Kota Palopo, masing-masing Bank Mandiri, Bank BNI, BCA, Danamon, Bank Mega, Panin Bank, BRI, BTN, Bank Muamalat serta BTPN, terkesan melecehkan momentum penting bagi berkembangnya syiar Islam di Sulsel itu.

" Dari puluhan bank yang tergabung dalam BMPD Kota Palopo sumbangannya senilai Rp 7,5 juta. Ini jelas bentuk pelecehan yang seolah membandingkan ajang MTQ ini dengan pertandingan bola tarkam (antara kampung)," tandas Rauf , aktivis LSM di Palopo.

Menurut Rauf, hal ini sangat berbanding terbalik dengan partisipasi Universitas Cokroaminoto (Uncok) Palopo, dimana partisipasinya mencapai total Rp 10 juta, meski tidak tercantum sebagai sponsor. Sementara puluhan lembaga perbankan tersebut tercatat sebagai aponsor utama, baik di baligo-baligo MTQ maupun media link sekretariat MTQ Palopo, termasuk media internet di blog MTQ Kota Palopo.

" Memalukan , sponsor utama sumbangannya ecek-ecek," tandas Rauf .(fian)
Selengkapnya...

Panitia Alot Bahas Susunan Acara

PALOPO--- Panitia Penyelenggara MTQ Tingkat Provinsi Sulsel ke 26, lokal Kota Palopo, khususnya seksi acara, Selasa (20/4) malam, menggelar rapat membahas masalah rangkaian acara pembukaan.

Pada rapat yang dipimpin Drs H.Muchtar Basir, MM dihadiri segenap anggota seksi acara. Pada rapat kali ini dipantau langsung Ketua Umum Panitia MTQ Tingkat Provinsi Sulsel HM Jaya, SH,Msi. Bahkan sesekali Sekda Kota Palopo itu menengahi perdebatan yang cukup alot dalam rapat itu.

Tak hanya membahas soal susunan acara, dalam rapat tersebut juga disinggung soal pengaturan tamu, pawai takruf hingga pengerahan personil upacara pembukaan sesuai urutan acara yang diemban oleh masing-masing personil sesuai tugas yang diemban.

" Pada kesempatan ini kami melaporkan kesiapan personil berikut tugas yang diemban oleh masing-masing personil, " tandas Yamin salah seorang anggota panitia seksi acara. (bas0
Selengkapnya...

Pertama di Sulsel, Dewan Hakim MTQ Gunakan TI Dalam Menilai

PALOPO --- Gebrakan baru yang dilakukan panitia MTQ Tingkat Provinsi Sulsel di Kota Palopo. Pasalnya untuk pertamakalinya penyelenggaraan MTQ di Sulsel menggunakan tekhnologi informasi (TI) baik dalam penilaiannnya maupun dalam memenuhi kepuasan publik dalam menyaksikan lomba baca Alquran itu. Selama ini, penonton hanya familiar dengan suara, tanpa mengenal wajah qari atau qariah. Dengan penggunaan teknologi informasi ini, maka hambatan tersebut tak terjadi lagi.

" Tekhnologi informasi ini kami terapkan dalam MTQ tingkat provinsi Sulsel ke 26. Dan ini untuk pertama kalinya di Sulsel," ungkap Iwan Capung.

Selain kepuasan penonton lebih tercapai, dengan sentuhan TI ini, juga penilaian oleh dewan hakim tak perlu memandang ke panggung utama, semisal untuk melihat sikap qari dan qariah dalam membaca Alquran.

" Dewan hakim tinggal menyetel remote kontrol untuk memilih angle qari dan qariah yang diinginkan," tandas Iwan seraya menyebut Wahyudi Baso selaku kepala teknisi untuk urusan TI ini. (bas)
Selengkapnya...

Walikota Pare-pare Akan Lepas Secara Resmi Kafilah MTQ

PALOPO--- Kotamadya Pare-Pare telah menghubungi bagian sekretariat menyatakan kesiapan mereka untuk mengikuti MTQ XXVI Sulawesi Selatan yang akan dilaksanakan di kota Palopo pada tanggal 5 Mei 2010. Hal tersebut diungkapkan Iwan, bagian sekretariat..

Menurutnya Kotamadya Pare-Pare akan membawa rombongan khafilah berjumlah 65 orang yang terdiri dari peserta lomba, Oficial dan Tim PKK dan mereka akan dilepas secara simbolis oleh Walikota Pare-Pare.

Berdasarkan laporan seksi pemondokan bahwa mereka telah mempersiapkan sejumlah rumah sebagai tempat pemondokan khafilah dan telah memasang spanduk pada rumah yang akan dijadikan posko. khusus untuk khafilah Pare-Pare akan ditempatkan di Jl. Anggrek kelurahan Tompotikka yang tidak jauh dari lokasi lomba. ...

Menurut Drs Syahruddin, M.Ag, Kakandep Agama Kotamadya Pare-Pare, rombongan akan berangkat ke Palopo pada tanggal 4 Mei 2010, pukul 12.00 Wita usai dilepas oleh walikota Pare - Pare (fian).
Selengkapnya...

Sinjai Konfirmasikan Jumlah Kafilahnya

PALOPO-- Kabupaten Sinjai tampaknya sudah menyatakan kesiapannya untuk turut serta dalam MTQ Tingkat Provinsi Sulsel. Hal ini terbukti dengan keterangan yang disampaikan Kakandepag Kabupaten Sinjai Drs H Hamzah Junaid, MM, kepada bagian sekretariat MTQ Sulsel di Palopo.

"Jumlah rombongan kami mencapai 110 orang," ujar Hamzah, sebagaimana dikutip di bagian sekretariat panitia.

Menurutnya, jumlah rombongan tersebut terdiri dari peserta lomba, official, panitia dan Dhmarma Wanita. " Kami berangkat paling lambat tanggal 4 Mei 2010," tandasnya.Dari jumlah tersebut dapat diasumsikan bahwa kabupaten di belahan selatan Sulsel itu, akan mengikuti semua kegiatan yang dilombakan pada ajang MTQ tersebut.

Selain Sinjai, beberapa Kabupaten juga telah mengkofirmasi kesiapan dan jumlah rombongan khafilah yang akan mereka datangkan. (fian)
Selengkapnya...

Sejumlah Seksi Gencar Rampungkan Persiapan Pembukaan

PALOPO-- Jelang pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Sulsel ke 26 di Palopo, berbagai seksi semakin gencar melakukan pemantapan. Seksi Upacara misalnya, yang mengkoordinasikan
pemantapan konfigurasi yang menjadi rangkaian acara pembukaan, semakin intens melakukan latihan.

Drs. Adil Hasan dari seksi acara , mengatakan, sedikitnya 150 orang siswa dari berbagai SMA di kota palopo telah melakukan pemantapan tarian konfigurasi untuk acara pembukaan dan penutupan. tarian konfigurasi yang menceritakan kedatangan Datuk Sulaiman di wilayah Luwu untuk mengislamkan masyarakat.

Sementara itu sejumlah seksi juga terus berbenah, antara lain seksi bangunan dan seksi dekorasi bangunan juga terus melakukan pembenahan bangunan serta kelengkapan - kelengkapan untuk lomba. Hal ini diungkapkan anggota seksi bangunan Ir. Zulkifli Sanra.

Pembenahan juga dilakukan seksi dekorasi, dengan melakukan penataan - penataan dekorasi di setiap lokasi yang akan menjadi tempat pelaksanaan lomba, seperti untuk lomba Khath Al-Qur'an yang berlokasi di SMA 3 Palopo dan Lomba Fahm Al-Qur'an yang berlokasi di SMKN 2 Palopo sudah selesai. Untuk diketahui bahwa panitia lokal telah mempersiapkan 8 lokasi tempat pelaksanaan lomba. (fian)
Selengkapnya...

Minggu, 18 April 2010

3 TV Kabel Lokal Siaran Langsung

PALOPO-- Tiga TV kabel yang selama ini menjadi induk distribusi sejumlah channel TV dalam wilayah Palopo , tak mau ketinggalan dalam memberikan partisipasinya untuk menyukseskan penyelenggaraan MTQ Tingkat Provinsi Sulsel ke 26 yang dipusatkan di Palopo, mulai 5 mei mendatang.

Ketiga TV kabel dimaksud masing-masing Palopo TV, Patec dan Citra. Ketiganya menjadwalkan siaran langsung dari sejumlah titik penyelenggaraan lomba pada MTQ ini. Meski demikian, peralatan yang digunakan oleh TV kabel tersebut akan dipusatkan di panggung utama tilawah di lapangan Gaspa Palopo.

Menurut Yudi , salah seorang station manager dari Palopo TV kabel mengatakan saat ini pihaknya telah memasukkan proposal permintaan bantuan dana untuk sharing dalam melakukan siaran langsung tersebut.
" Kalau tak ada aral melintang mulai Senin ini, kami sudah mulai memasang perangkat pendukungnya," ujar Yudi saat ditemui di media center sekretariat panitia MTQ.

Hal yang sama diungkapkan Budi dari Citra TV kabel. Pihaknya kata dia merasa terpanggil untuk menyiarkan secara langsung pelaksanaan MTQ di Palopo. " Hal ini sebagai bentuk partisipasi kami dalam menyukseskan MTQ tingkat provinsi Sulsel di Palopo ini," ujar Budi. (bas)
Selengkapnya...

Walikota Inginkan Partisipasi Penjual Souvenir

PALOPO-- Salah satu penunjang kesuksesan MTQ adalah keberadaan stand pameran yang akan ditempatkan di areal masjid Agung Palopo, tak jauh dari panggung tilawah lapangan Gaspa Palopo, di mana pada lokasi pameran tersebut selain diisi oleh stand instansi juga pihak swasta dan pengusaha industri kerajinan.

Sekaitan hal tersebut Walikota mengimbau semua pihak agar pelaksanaan pameran ini juga disukseskan. Khusus bagi pengusaha kerajinan Walikota mengharapkan agar memanfaatkan momentum ini untuk berkreasi menciptakan inovasi dan kreativitas kerajinan tangan sebagai oleh-oleh bagi tamu yang datang.

" Saya minta agar diagendakan pertemuan saya dengan para pengrajin yang selama ini kita bina, agar momentum ini tidak dilewatkan begitu saja terutama dalam menyediakan oleh-oleh kota Palopo bagi tamu dari daerah lain," katanya beberapa waktu lalu, saat memimpin rapat evaluasi dengan panitia MTQ di Saokotae Palopo.

Dia juga meminta agar panitia khususnya seksi pameran, agar menata dengan baik stand-stand yang ada dalam pameran, hingga menumbuhkan suasana yang nyaman dan kondusif bagi pengunjung pameran tersebut.

Dijadwalkan Walikota HPA Tenriadjeng, akan meresmikan pembukaan pameran tersebut didampingi ketua Tim Penggerak PKK Kota Palopo Hj Andi Risna Tenriadjeng pada 5 Mei mendatang.(bas)
Selengkapnya...

Sekretariat MTQ-ORARI Gencarkan Pemasangan Spanduk

PALOPO-- Sosialisai pelaksanaan MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) Tingkat Provinsi Sulsel ke 26 yang akan berlangsung di Kota Palopo, terus digencarkan dengan pemasangan spanduk oleh tim media center Sekretariat MTQ Kota Palopo di beberapa titik dalam wilayah kota Palopo. Pada saat yang sama Tim Orari lokal Palopo juga melakukan pemasangan spanduk posko pemondokan pada segenap pondokan kafilah yang tersebar pada 23 kelurahan.

Menurut Wakil Sekretaris II Panitia MTQ Provinsi Sulsel untuk lokal Palopo Drs Salahuddin Abadi, Msi, pemasangan spanduk sosialisasi maupun spanduk posko yang berlangsung Sabtu (17/4) kemarin, dilakukan mengingat waktu pelaksanaan semakin mendekati 'hari H'. Hal ini sekaligus untuk memudahkan para perwakilan kafilah yang bertujuan mengecek persiapan pemondokan kafilahnya.

" Spanduk sosialisasi dan spanduk posko pemondokan sekaligus bertujuan menggemakan dan menggelorakan pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi di kota beriman ini, " tandas Salahuddin. (bas)
Selengkapnya...

SELAYANG PANDANG KOTA PALOPO

Kota Palopo yang ditingkatkan statusnya menjadi kota otonom berdasarkan UU No. 11/2002, dalam mengefektifkan laju dan gerak pembangunan mengusung Visi “sebagai salah satu Kota Pelayanan Jasa Terbaik di Kawasan Timur Indonesia “, berpijak pada keinginan menjadikan Kota Palopo sebagai pusat pelayanan maka Pemerintah menuangkannya dalam Strategi Kota 7 Dimensi (The City Of Seven Dimensions) yaitu ; Kota Religi, Kota Pendidikan, Kota Olahraga/Kesehatan, Kota Adat/Budaya, Kota Dagang, Kota Industri dan Kota Pariwisata.

Letak geografis yang strategis dengan dukungan daerah hinterland, membuka peluang Palopo menjadi pusat distribusi dan perputaran ekonomi serta menjadi gateway untuk memasuki bagian utara Pulau Sulawesi.

Kota Palopo yang berada di jantung Pulau Sulawesi saat ini bisa diakses melalui tiga jalur transportasi. Yakni, transportasi darat dari tiga penjuru, yaitu gerbang utama di sebelah Selatan dari Kota Makassar, sebelah Barat dari Kabupaten Tana Toraja dan sebelah utara dari Kabupaten Luwu Utara. Transportasi laut melalui Pelabuhan Tanjung Ringgit. Dan saat ini pun Kota Palopo dapat diakses melalui dua bandara perintis yaitu bandara A. Djemma di Masamba dan Bandara Lagaligo di Bua.

Kota Palopo yang memiliki tiga matra lingkungan yaitu pegunungan darat dan laut memiliki kesuburan serta pesona eksotis sehingga secara ekonomis dapat dikelola untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, dilain sisi keunggulan geografis tersebut dapat menjadi peluang untuk dikembangkannnya pariwisata.



KONDISI UMUM KOTA PALOPO

Secara geografis Kota Palopo terletak antara 2 ° 53'15” – 3° 04'08” Lintang Selatan dan 120° 03'10” – 120° 14'34” Bujur Timur, dengan luas wilayah administrasi sekitar 247,52 kilometer persegi atau sama dengan 0,39% dari luas wilayah Propinsi Sulawesi Selatan.

Sebagian besar wilayah Kota Palopo merupakan dataran rendah, yaitu sekitar 62,85% dari luas wilayah, dengan ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Daerah ini merupakan kawasan pesisir pantai yang terletak di bagian Timur Kota Palopo.

Slain itu, sekitar 24,76% wilayah Palopo terletak pada ketinggian 501 – 1000 mdpl, dan selebihnya sekitar 12,39% terletak di atas ketinggian lebih dari 1000 mdpl.

Pertengahan 2006 lalu, pemerintah Kota Palopo memekarkan wilayahnya menjadi 9 kecamatan dan 48 kelurahan. Yaitu, Kecamatan Wara, Wara Selatan, Wara Timur, Wara Barat, Wara Utara, Mungkajang, Telluwanua, Sendana dan Bara. Kecamatan paling Selatan Kota Palopo adalah Wara Selatan, dengan jumlah penduduk 8.034 jiwa atau sekitar 1.722 kepala keluarga (KK). Wilayah Wara Selatan terbagi dalam empat kelurahan yaitu Sampoddo, Takkalala, Songka dan Binturu.

Kecamatan Wara berpenduduk 24.030 jiwa atau sekitar 5.679 kepala keluarga (kk). Wara terletak di tengah-tengah Kota Palopo. Dimana wilayahnya dibagi enam kelurahan, yaitu Tompotikka, Amassangan, Pajalesang, Dangerakko, Boting dan Lagaligo.

Wara Timur merupakan salah satu kecamatan pemekaran dari Wara. Kecamatan ini terbagi dalam tujuh kelurahan, yaitu Kelurahan Benteng, Malatunrung, Surutanga, Salekoe, Ponjalae, Salotellue dan Pontap. Kecamatan yang terletak di daerah pesisir pantai ini, merupakan kecamatan dengan penduduk terbanyak, yaitu 24.981 jiwa.

Kecamatan Wara Utara persis di sebelah utara Kecamatan Wara Timur. Kecamatan ini berpenduduk 18.116 jiwa atau sekitar 3.972 KK yang bermukim di enam kelurahan, yaitu Batupasi, Sabbamparu, Penggoli, Luminda, Salobulo dan Patte'ne.

Selanjutnya, Kecamatan Bara dengan jumlah penduduk 19.661 jiwa atau sekitar 4.312 KK. Kecamatan pemekaran Wara Utara ini terbagi lima kelurahan, yaitu Temmalebba, Balandai, Rampoang, To'bulung dan Buntudatu.

Sementara Kecamatan yang berada di kawasan paling utara Kota Palopo adalah Telluwanua. Kecamatan Telluwanua berpenduduk 12.056 jiwa atau sekitar 2.484 jiwa yang tersebar di tujuh kelurahan, yaitu Mancani, Batu Walenrang, Maroanging, Pentojangan, Jaya, Salu Battang dan Sumarambu.

Kecamatan Wara Barat terletak di sebelah barat Palopo. Kawasan Wara Barat yang berada di dataran tinggi ini terbagi dalam lima kelurahan, yaitu Battang, Battang Barat, Tamarundung, Lebang dan Padang Lambe. Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tana Toraja ini berpenduduk 9.258 jiwa atau sekitar 2.008 KK.

Kecamatan Mungkajang terbagi empat kelurahan, yaitu Mungkajang, Murante, Latuppa dan Kambo. Jumlah penduduk yang bermukim di daerah ini adalah 6.749 jiwa atau sekitar 1.427 KK.

Terakhir, Kecamatan Sendana yang merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit, hanya 5.750 jiwa atau sekitar 1.314 jiwa. Mereka bermukim di empat kelurahan, yaitu Peta, Purangi, Mawa dan Sendana.


PROSPEK EKONOMI

Geliat pertumbuhan ekonomi di Kota Palopo semakin menunjukkan perkembangan pesat. Kurun waktu 2007 saja, sejumlah investor tertarik menanamkan investasinya. Hal ini bisa dilihat dengan masuknya beberapa perusahaan besar. Sebut misalnya Kentucky Fried Chicken. Sebuah waralaba berlisensi Amerika Serikat. Bukan hanya itu, waralaba lainnya seperti Dobby Burger, turut menanam investasinya di kota Idaman ini.

Belum lagi keberadaan Kawasan Industri Palopo (KIPA), sebagai upaya membuka peluang pelaku ekonomi tuk mengembangkan sayap dengan berinvestasi di dalamnya. Pemerintah Kota Palopo terus berupaya membuka ruang-ruang siklus ekonomi, dengan melihat kebutuhan pasar saat ini.

Sementara pergerakan ekonomi masyarakat, semakin terpenuhi dengan terbangunnya Pusat Niaga Palopo (PNP), Luwu Plaza dan Pasar Tradisional Andi Tadda. Ditambah lagi kehadiran swalayan yang terus bertebaran turut menjadi bukti betapa aliran ekonomi di Kota Palopo terus mengalir.

Perkembangan ekonomi ini, tentunya tidak terlepas dari dukungan sarana dan prasarana yang ada. Khusus pelayanan ekonomi dan pariwisata, keberadaan pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo, menjadi dukungan terbesar. Yang diharapkan ke depan, Palopo menjadi daerah terbesar dalam pelayanan jasa di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

OBJEK WISATA DAN SITUS SEJARAH

Masjid Jami Tua
Terletak di Jalan Andi Machulau. Didirikan tahun 1604 oleh Fung Man Te. Masjid Jami Tua beratap daun Sirap dan ditopang 1 tiang besar yang terbuat dari kayu jenis Cina Gurih, bersama 4 tiang kecil lainnya. Tiang besar ini bersegi 12, dengan tinggi 8,50 meter. Memiliki jendela besar sebanyak 20 buah. (al)



Gua Kalo’k Dewata
Di zaman penjajahan, gua ini dijadikan sebagai benteng pertahanan para pejuang kemerdekaan dari serangan para Tentara Jepang dan koloni Belanda. Letaknya di Kelurahan Battang Kecamatan Wara Barat kilometer 12 arah Palopo-Toraja.
Di dalamnya terdapat sebuah lubang dengan kedalaman sekitar 30 meter. Meski minim stalaktit dan stalakmit, Kalo’k Dewata menyimpan pesona wisata yang cukup menarik untuk ditelusuri.

Makam Lokko-E
Salah satu situs sejarah di Kota Palopo. Makam ini dibangun Setiaraja Petta Matinroe ri Tompotikka. Terletak di Jalan Rusa pinggir Kota Palopo pada lereng bukit sebelah utara atau pada sudut barat laut Masjid Jami.
Terdapat sebuah bangunan yang berbentuk piramida. Inilah yang disebut Lokko-e, merupakan makam utama. Beberapa mendiang raja-raja (Pajung) Luwu dimakamkan di sini. Antara lain Latenripepang, Sultan Abdullah Pattiware, Petta Matinroe ri Sabbamparu (raja XXVII), Daeng Mabarao-e (putra mahkota raja XXVIII) dan Andi Jellin (raja XXXV).

Selain raja, di dalam Lokko-e terdapat pula beberapa makam Cenning (orang kesayangan) dan permaisuri raja.

Museum Batara Guru
Museum ini berdampingan dengan Istana Kerajaan Luwu. Bangunannya berarsitektur ala Eropa. Di dalamnya menyimpan benda-benda pribadi dan peralatan yang pernah digunakan raja-raja Luwu. Berbagai benda antik digelar seperti keramik, peralatan dan perlengkapan upacara adat. Termasuk benda-benda pusaka zaman kerajaan, berupa tongkat bercabang dua, trisula, keris serta benda-benda bersejarah lainnya.

Pelabuhan Tanjung Ringgit
Selain sebagai sarana tempat berlabuhnya kapal-kapal, pelabuhan ini dibangun juga dengan tujuan sebagai sarana rekreasi. Saban hari disesaki pengunjung. Ada yang datang menyalurkan hobi mancing, mandi dan adapula yang sekedar jalan-jalan sambil menikmati panoramanya.

Terletak di Jalan Yos Sudarso. Di sepanjang dermaga, tepatnya arah selatan, berderet warung-warung kecil yang menyajikan aneka makanan dan minuman.

Pantai Labombo
Berada di pusat kota. Sebuah suguhan panorama wisata bahari yang menawan. Sepanjang kawasan pantai dipenuhi barisan pohon kelapa dan beberapa gazebo terbangun indah. Selepas mata memandang, tampak birunya laut dan tempat pelelangan ikan (TPI) dan Pelabuhan Tanjung Ringgit terlihat jelas. Sarana rekreasi wisata bahari ini memiliki luas sekitar 2 Ha dan menjadi kawasan wisata andalan Palopo.

Bukit Sampoddo
Berada di daerah ketinggian, merupakan wilayah perbatasan Kota Palopo dan Kabupaten Luwu. Nuansa pegunungan dengan hawa sejuk begitu kental terasa. Di kiri-kanan jalan yang berkelok, barisan pohon jati tumbuh menjulang. Rumput-rumput hijau dan pot-pot bunga tertata rapi di sepanjang jalur perjalanan. Di sepanjang jalan, puluhan kedai berjejer menawarkan jagung rebus-bakar.

Latuppa
Kawasan pariwisata agrowisata. Berhawa sejuk bernuansa pegunungan. Berada di ketinggian sekitar 200 meter dari permukaan laut. Latuppa dikenal sebagai penghasil buah-buahan, terutama durian dan rambutan. Kawasan ini juga menjadi dan sumber mata air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Palopo.

Bambalu
Masuk dalam wilayah Battang Barat. Daerah ini dikenal dengan air terjun dan puluhan aliran sungai. Satu dari sekian banyak obyek wisata pegunungan yang mendapat kunjungan paling banyak setiap minggunya. Di sepanjang perjalanan, ngarai dan lembah terlihat jelas di kelilingi pegunungan di sisi kiri-kanannya.
Selengkapnya...

Sabtu, 17 April 2010

Sejarah MTQ

MTQ adalah kepanjangan dari Musabaqah Tilawatil Quran atau lomba membaca Al-quran dengan lagu yang selama ini sudah dikenal. MTQ telah ada di Indonesia sejak tahun 1940-an sejak berdirinya Jam'iyyatul Qurra' wal huffadz yang didirikan oleh Nahdlatul Ulama, ormas terbesar di Indonesia.

Sejak tahun 1968, saat menteri agama dihabat K.H. Muhammad Dahlan (salah seorang ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) MTQ dilembagakan secara nasional. MTQ pertama diselenggarakan di Makassar pada bulan Ramadhan tahun 1968. Kala itu hanya melombakan tilawah dewasa saja dan melahirkan Qari Ahmad Syahid dari jawa Barat dan Muhammadon dari Slawesi Selatan. MTQ kedua diselenggarakan di Banjarmasin tahun 1969. Tahun 1970 MTQ ketiga diselenggarakan di Jakarta dengan acara yang sangat meriah.

MTQ kini sudah berlangsung 23 kali. Banten akan menjadi tuan rumah MTQ Nasional ke 24. Kini, tidak hanya lagu yang dilombakan, juga termasuk cerdas cermat, pidato, kaligrafi, dan lain sebagainya.

MTQ juga diselenggarakan antar dan di dalam instansi tertentu. MTQ Wartawan diselenggarakan secara rutin tiga tahun sekali dan telah memasuki MTQ kelima tahun 2008 kemarin. MTQ Pertamina terhenti sejak tahun 1980. MTQ Telkom dengan nama MAN (Musabaqah Al-Quran Nasional) tahun 2008 ini akan dilangsungkan di banda Aceh sebagai MAN ke delapan.

Lagu-lagu tilawah antara lain:Bayati, Syika, Nahwand, Rost, Jiharka, dan lain sebagainya.
Qari-qari terkenal asal Indonesia antara lain: K.H. Aziz Muslim, K.H. Bashori Alwi, Hj. Rofiqoh darto Wahab, Hj. Nursiah Ismail, Hj. Aminah, Hj. Maria Ulfah, Muammar ZA, Muhammadong, Muhammad Ali, H. Wan Muhammad Ridwan Al-Jufrie', Hj Nur Khoiriyah dan lain sebagainya.
Selengkapnya...

MTQ Di Palopo Akan Dimeriahkan Tari Massal

PALOPO-- Pemkot Palopo selaku tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-26 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, berusaha mempersiapkan segala sesuatunya sedini mungkin, termasuk kesiapan tarian massal yang akan dikuti sebanyak 200 orang penari dari pelajar SMA

Tarian massal ini akan tampilkan pada pembukaan MTQ, yang dijadwalkan pada bulan Mei 2010 mendatang. Menurut Sekretaris Daerah ( Sekda ) H.M. Jaya yang juga selaku ketua panitia MTQ Kota Palopo, bahwa sejauh ini para penari sudah diajarkan keseluruhan gerakan dan komposisi tarian dipimpin koreogrgafer tari Andi Abubakar

Dijelaskan Sekda, tarian massal yang akan ditampilkan berisi pesan dan cerita yang akan disampaikan pada acara pembukaan MTQ nanti, Dalam tarian itu lanjutnya, menceritakan bagaimana sejarah Islam masuk ke Tanah Luwu yang dibawa oleh Datuk Sulaiman. ( A-30)

Selengkapnya...

Pembukaan MTQ Libatkan 200 Penari

PALOPO-- Menyambut pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVI Tingkat Sulsel yang dipusatkan di Kota Palopo, panitia pelaksana terus berbenah, termasuk mempersiapkan rangkaian acara pembukaan yang dijadwalkan Mei.

Rencananya, untuk menyemarakkan acara pembukaan, panitia akan melibatkan 200 penari yang saat ini terus berlatih.

Ke-200 penari nantinya akan membawakan tarian teatrikal yang mengisahkan sejarah masuknya Islam ke Tana Luwu yang pertama kali dibawa oleh Datuk Sulaiman. Tarian ini akan dilakukan di sekitar Istana Luwu dan Mesjid Jami.

"Secara keseluruhan, persiapan panitia telah memasuki tahap perampungan. Insya Allah semuanya akan berjalan sesuai dengan rencana, kata Ketua Umum MTQ XXVI, M Jaya, kepada wartawan, Kamis lalu.

Sementara itu, ketua panitia lokal, Ansar Pandaka, mengatakan, persiapan secara teknis yang meliputi pemondokan khafilah dan panggung sudah hampir rampung. (wd/tribuntimur)
Selengkapnya...

Anggaran MTQ Sulsel Rp3,3 M

PALOPO--Pelaksanaan hajatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Sulawesi Selatan ke-XXVI membutuhkan biaya cukup besar. Untuk APBD Palopo sendiri, panitia lokal yang dibentuk Pemerintah Kota (Pemkot) mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,3 miliar. Palopo sendiri ditunjuk sebagai tuan rumah MTQ kali ini.

Ketua Umum MTQ Palopo, HM Jaya mengatakan, jumlah anggaran itu terakumulasi dari panggung yang kini sudah hampir rampung. Selain itu, dana itu juga termasuk biaya pondok para kafilah yang ikut dalam acara akbar bernuansa Islami. "Kebutuhan lainnya seperti horor panitia dan hadiah untuk para juara. Kita berharap anggaran ini dapat mencukup seluruh kegiatan berlangsung," ujar HM Jaya kepada Upeks, Minggu lalu.

HM Jaya yang tak lain Sekretaris Kota Palopo ini juga mengharapkan, adanya bantuan anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov). Menurutnya, Pemprov dapat mengalokasikan anggaran demi mensukseskan hajatan ini. "Jumlah ini belum termasuk dari APBD Sulsel. Jadi, mudah-mudahan Gubernur dapat menyalurkan bantuan untuk biaya MTQ tahun ini," harapnya.

Ketua Pelaksana Kegiatan, Ansar Pandaka menambahkan, sejauh ini persiapan Palopo menyambut pembukaan MTQ dijadwalakn 1 Mei mendatang bisa berjalan lancar. (upeks)
Selengkapnya...

Opini- MTQ dan Delegasi Bayaran

Oleh: Prof.DR. Paisal Halim.M.Hum

SEJARAH mencatat bahwa pada tahun 1981 Kabupaten Luwu pernah melaksanakan MTQ tingkat propinsi Sulawe­si Selatan. Pelaksanaan MTQ tersebut merupakan sejarah baru bagi Kabupaten Luwu karena pada masa itu kabupat­en ini telah mengubah opini publik bahwa hanya ibukota propinsi sajalah yang mampu melaksanakan MTQ tingkat propinsi. Opini publik ini gugur dengan sendirinya tatkala Men­teri Agama bersama rombongan mengacungkan jempol kepada pemerintah dan masyarakat Kabupaten Luwu pada saat itu. Acungan jempol ini diberikan oleh Menteri Agama atas prestasi gemilang yang ditun­jukkan pada pembukaan MTQ tingkat propinsi tersebut.

Perlu diketahui bahwa pada awalnya, sejumlah pengamat di luar daerah banyak yang mera­gukan kemampuan daerah ini untuk melaksanakan event sekelas tingkat provinsi. Beta­pa tidak, dari segi geografis, le­tak Kabupaten Luwu sangat jauh dari Ibukota propinsi; pe­rumahan dan listrik kala itu tidak seindah sekarang; kesiapan sarana dan prasarana belum memadai bahkan sertifikasi menangani kegiatan besar semi­sal kegiatan tingkat propinsi belum dimiliki oleh Kabupaten Luwu kala itu. Apatab lagi keg­iatan MTQ tingkat propinsi baru pertama kali akan dilaku­kan di luar wilayah ibukota propinsi Sulawesi Selatan.

Namun berkat keuletan dan kegigihan Bapak Bupati Luwu dalam memberikan keyakinan kepada semua pihak akhirnya permohonan menjadi tuan rumah dapat diterima. Bupati Luwu pada saat itu adalah ba­pak Drs.B. Abdullah Suara. Dengan diterimanya permohonan menjadi tuan rumah maka seluruh komentar yang di­ragukan oleh para pengamat dari luar ditindaklanjuti dengan membangun segala sarana dan prasarana yang diperlukan demi suksesnya MTQ tersebut. Puncak pembangunan mer­cusuar yang dibangun pada tahun 1981 adalah stadion Laga­ligo dalam kurun waktu yang relatif singkat:

Di stadion itulah Bapak Men­teri Agama bersama rombon­gan dan para khalifah dari berb­agai kabupaten di propinsi Su­lawesi Selatan terpesona dan terkagum-kagum menyaksikan pelaksanaan pembukaan MTQ tingkat propinsi. Meskipun pembukaan kala itu diguyur dengan hujan lebat namun tidak mengurangi sedikitpun seman­gat panitia pelaksana bersama masyarakat menyuguhkan tari­an konfigurasi yang cantik dari putra-putri Luwu pada saat itu. Semua orang yang hadir pada malam tersebut terkagum­-kagum melihat indahnya ke­masan panggung kehormatan dan panggung tilawah serta panggung kafilah yang tertata manis dan rapih. Tautan warna dekorasi yang anggun; cara menyapa yang santun dari, pan­itia; sorotan lampu yang gemer­lap dan senyum ramah dari masyarakat di daerah ini.

Demikian suksesnya acara ini sehingga hanya satu kalimat ‘ yang keluar di bibir kafilah pada saat itu yakni “Luwu pantas jadi tuan rumah karena sejak dahulu Tana Luwu ini terkenal dengan julukan Wanua Map­patuo Naewai Alena . Mulai saat itulah (tahun 1981) model dan gaya pelaksanaan MTQ tingkat kabupaten mirip dengan model MTQ tingkat propinsi. Baik dari segi penataan pang­gung kehormatan, panggung tilawab dan sebagainya. Bahkan pemerintah bersama masyarakat di sebuah kecamatan yang menjadi tuan pelak­sanaan MTQ tingkat Kabupat­en merasa tidak puas apabila tidak mirip dengan pelaksanaan tingkat propinsi meskipun harus ditebus dengan dana yang mahal.

Yang lebih menarik lagi adalah meskipun disadari bahwa men­jadi tuan rumah dalam pelaksanaan MTQ tingkat Kabu­paten menelan biaya yang mahal namun setiap tahun lama­ran dari berbagai kecamatan untuk menjadi tuan rumah pel­aksanaan MTQ selalu saja antri bermohon pada LPTQ Kabupat­en. Bagi LPTQ Kabupaten, lama­ran tersebut tidak serta merta di­terima begitu saja. Setiap lama­ran yang masuk selalu dirapat­kan dalam rapat pleno lengkap dengan mempertimbangkan kon­disi dan potensi wilayah. Hal ini dilakukan karena menyadari bahwa event MTQ TK. Kabupaten merupakan syiar Islam sekaligus menjadi harga diri dan prestise bagi seluruh umat Islam. Hanya saja sangat disayangkan karena kita banyak tergiring pada ke­beranian meletakkan anggaran MTQ untuk keperluan penataan fisik semata. Sementara angga­ran pembinaan sumber daya manusia seperti qari’ dan qariah sangat minim.

Tampaknya kita lebih ber­bangga dengan kesuksesan menampilkan dekorasi yang indah sementara kita menafikkan pem­binaan SEW di daerah ini. Aki­batnya kita lebih memilih jalan pintas yakni menyewa delegasi dari berbagai Kabupaten hanya untuk sebuah prestasi dan pres­tise. Padahal pilihan tersebut sungguh memalukan dan memilukan bagi daerah seperti Kabu­paten Luwu yang mayoritas be­ragama Islam.

Patut dikemukakan bahwa selama MTQ berlangsung di Kabupaten Luwu dari tahun ketahun selalu berlangsung dengan sangat menakjubkan. Menakjubkan baik di lihat dari segi penataan lokasi kafilah, penataan panggung penataan tilawah dan panggung kehormatan, konfigurasi, tarian mas­sal pada saat pembukaan, pelican warna lampu, partisipasi masyarakat dalam bat penyia­pan akomodasi dan konsumsi, kepiawaian panitia menyambut dan menerima tamu, kesiapan barisan pengamanan mengam­ankan MTQ, bahkan sampai pada pilihan menyiapkan piala dan bonus bagi pemenang lomba dalam MTQ.

Itu sebabnya setiap orang yang menyaksikan pelaksanaan MTQ mulai dari pembukaan sampai penutupan selalu terperanjat akibat kesempurnaan pelaksanaannya. Hal ini dikemukakan oleh beber­apa undangan baik tamu dan berbagai kabupaten, tamu dari provinsi atau masyarakat kabu­paten Luwu yang berada di rantauan orang selalu memberikan jempol kepada panitia pelaksa­na. Acungan jempol ini di beri­kan karena sangat puas dan bangga melihat cara kerja pani­tia, pemerintah dan masyarakat kabupaten Luwu dalam menyukseskan MTQ sebagai salah satu media syiar Islam.

Dikatakan sebagai salah satu media syiar Islam karena pada event MTQ kita dapat menggir­ing generasi muda Islam mulai dari tingkat anak-anak, remaja dan dewasa dididik untuk mam­pu membaca Alquran dengan suara yang merdu, meresapi maknanya lewat syar’il Alqu­ran, menghapal qur’an mulai dari 1 juz sampai 30 juz bahkan sampai pada kaligafi. Dengan kegiatan seperti int, secara kon­septual dan faktual kita telah membina generasi muda Islam sebagai generasi qur’ani. Bu­kan itu saja bahkan kita telah melaksanakan syiar Islam se­cara terbuka kepada seluruh lapisan masyarakat banyak di wilayah tersebut.

MTQ telah berlalu, MTQ tetap di tutup. Pula seluruh kaf­ilah dari berbagai kecamatan telah kembali ke rumah masing­-masing dengan membawa seju­ta kesan tersendiri. Ada yang puas dan ada yang kecewa. Puas karena telah merebut piala be­serta bonusnya. Kecewa kare­na cita-cita untuk meraih juara masih tertunda. Sorak sorai pe­nonton terus bergemuruh, tepuk tangan, dan jabat tangan terus berlangsung. Baik kepada para pemenang maupun kepada dewan yuri. Pemberian ucapan selamat dan terima kasih terus berdatangan baik dari Bupati, Muspida. dan panitia kepada tuan rumah (Camat dan Masyarakatnya) bat itu diberi­kan karena benar-benar telah mempersembahkan yang terbaik atas berlangsungnya MTQ.

Namun demikian beberapa bal yang perlu direnungi ber­sama yang berkaitan dengan pelaksanaan MTQ ini yakni: merebut piala dalam MTQ meru­pakan suatu prestasi, kebang­gaan dan kehormatan dari se­mua delegasi. Tetapi perlu diin­gat bahwa piala tersebut bukanlah tujuan utama melainkan tujuan antara semata. Menghadirkan piala sebanyak-banyaknya dapat dilaksanakan den­gan berbagai cara. Namun seka­li lagi, piala bukanlah tujuan utama. MTQ dilakukan semata­ – mata untuk menggerakkan semua lapisan bawah agar masyarakat dan pemerintah da­pat membina generasi muda Is­lam sebagai generasi Qur’ ani di daerahnya. Dengan asumsi piki­ran bahwa bila bat ini terwujud maka akan terbangun generasi qurani di suatu wilayah yang pada akhirnya akan terban­gun masyarakat madani di wilayah tersebut.

Bila bat ini di sadari oleh se­mua pihak (pemerintah dan masyarakat) maka gaya menyewa peserta , gaya mem­bayar mahal; gaya “mengim­por”. Qori dan Qoriab dari ber­bagai kabupaten untuk meraih sebuah prestasi dan prestise sepatutnya tidak layak untuk dilakukan. Karena gaya terse­but sungguh tidak mendidik dan bahkan akan mematikan pembinaan generasi qur’ani di daerah tersebut. Patut diakui bahwa potret menyewa dele­gasi di setiap event MTQ selalu saja ada. Baik event MTQ tingkat Kabupaten, Provinsi, tingkat nasional maupun tingkat intemasional. Potret seperti ini sudah berlangsung lama bahkan sejak MTQ itu ada. Hanya saja sangat disayangkan karena tekad untuk merubah bat ini belum tampak. Baik dari pihak LPTQ, pemerintah, masyarakat maupun dari berb­agai tokoh agama.. Padahal gaya menyewa delegasi seperti ini merupakan paradigma lama yang tidak mendidik bahkan mematikan pembinaan generasi qur’ani secara tidak langsung.

Karena itu sudah sepatutnya pemerintah bersama panitia pel­aksana menghentikan gaya ini dengan membuat kriteria yang ketat dalam pelaksanaan MTQ. Karena gaya tersebut sungguh sangat memalukan dan memilu­kan bagi kita sebagai umat Is­lam. Gaya seperti ini justru mem­buka kartu betapa kurangnya perhatian pemerintah, masyarakat dan tokoh-tokoh agama dalam membina umat di daerah tersebut. Bahkan den­gan gaya menyewa Qori dan Qoriah dari berbagai daerah menunjukkan pula betapa mis­kinnya generasi Qur’ani di sebuah daerah penyewa itu. Lalu pertanyaan yang muncul, men­gapa gaya ini masih tetap ada? Jawabnya, sekali lagi karena pemerintah, masyarakat dan tokoh agama di daerah penyewa delegasi kurang me­miliki rasa kepedulian dan tang­gung jawab terhadap pemban­gunan masalah keagaamaan khususnya dalam pembinaan tulis baca Alquran.

Alangkah indahnya suatu daerah apabila pemerintah, tokoh agama, masyarakat dan pengurus LPTQ mau peduli dengan penyakit yang menim­pa ini. Apatab lagi bila mereka mau duduk bersama sekaligus mencanangkan tahun 2003 se­bagai tahun “peduli qur’an”. Dengan pencanangan tersebut, semua potensi wilayah akan bergerak mulai dari tingkat RT, RW, Desa, Kecamatan dan Kabupaten. Dengan gerakan tersebut, surau, Musallah, masjid dan Taman Pendidikan Alquran dengan sendirinya akan hidup. Bahkan guru men­gaji pun akan terhargai di mata masyarakat.

Bila bat ini dapat dilakukan dengan baik, Insya Allah pada pelaksanaan MTQ tahun 2004 setiap daerah dan kecamatan akan muncul dengan dari dan qariah-nya yang asli. Semoga saja pada tahun 2004, gaya menyewa gaya membayar mahal, gaya mengimpor qari’ dan qariah demi sebuah prestasi dan pre’stise tidak lagi dipertontonkan pada MTQ 2004. Karena sungguh sikap dan pe­rilaku tersebut tidak terpuji dan akan mematikan pembinaan generasi qur’ani di suatu wilayah. Karena itu penulis mengajak pada kita semua, un­tuk merapatkan harisan guna menjadikan tahun 2003 im se­bagai tahun “gerakan peduli Qur’an”. Sebab kalau bukan sekarang kapan lagi dan kalau bukan kita siapa lagi. Semoga saja demikian!
Selengkapnya...

Jumat, 16 April 2010

Pembangunan Fisik Panggung Tilawah Rampung 90 Persen

PALOPO -- Ketua Umum Panitia MTQ XXVI tingkat Provinsi Sulsel, HM Jaya, SH, M.Si, mengatakan pembangunan fisik panggung tilawah yang berdiri megah di Lapangan Gaspa Palopo, sudah rampung 90 persen. " Saat ini sudah memasuki tahap finishing," ujar HM Jaya, kemarin.

HM Jaya didampingi panitia seksi pembangunan Ir Zulkifli Sanra Maula dan Ir Sofyan Kaso Noor lebih jauh menguraikan panggung tilawah dilengkapi sejumlah sarana dan prasarana seperti WC, toilet sehingga para peserta lomba, tak perlu meninggalkan panggung bila hendak buang air kecil.

" Kami berupaya memberikan kenyamanan kepada peserta lomba," imbuh Zulkifli dan Sofyan yang mendampingi Sekda Kota Palopo itu.

Tahap finishing pembangunan panggung tilawah tersebut meliputi pembenahan dekorasi panggung, ornamen dan interior serta properti panggung lainnya.

Sekaitan hal tersebut, HM Jaya mengimbau warga Kota Palopo, agar senantiasa memelihara kemegahan panggung tersebut hingga pelaksanaan MTQ nanti. "Sebagai tempat penyelenggaraan MTQ tingkat Provinsi Sulsel, sudah sepatutnya warga Palopo berpartisipasi dan turut serta menyukseskannya, termasuk menjaga ketertiban dan memelihara suasana agar tetap kondusif, " tandas HM Jaya. (bas)
Selengkapnya...

Tenriadjeng Tinjau Pemondokan Kafilah

PALOPO - Walikota HPA Tenriadjeng didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Palopo Hj Andi Risna Tenriadjeng, Sabtu (17/4) meninjau persiapan pemondokan

kafilah yang ditempatkan di lima kecamatan yang tersebar pada 23 kelurahan dalam wilayah Kota Palopo. Hal tersebut diungkapkan Tenriadjeng sesaat sesaat setelah

membukaan rapat evaluasi panitia MTQ yang berlangsung di rumah jabatan SaokutaE Palopo, baru-baru ini.
Menurut Walikota peninjauan pondokan kafilah itu, perlu dilakukan untuk melihat sejauh mana kelayakan pondokan tersebut, apakah tiadak terlalu jauh dari lokasi

penyelenggaraan MTQ serta sejauhmana kenyamanan dan keemanannya. " Yang paling penting memeriksa kesiapan rumah sebagai pondokan kafilah terkait fasilitas dan

satrana prasarana rumah itu sendiri hingga memudahkan para kafilah mengikuti rangkaian MTQ itu sendiri," tegasnya.
Terkait hal tersebut Tenriadjeng meminta Kadis Kesehatan Kota Palopo dr H A Thamrin Jufri, M Kes , agar memperhatikan sanitasi lingkungan kesehatan pondokan,

terutama dalam hal mengantisipasi berbagai penyakit, khususnya gangguan nyamuk dan lain-lain. " Makanya perlu senantiasa dikontrol, dan bila perlu lakukan fogging

sebelum para kafilah menghuni pondokannya," ujarnya. (bas)
Selengkapnya...

Walikota Minta Aparatnya Sukseskan MTQ

PALOPO- Walikota Palopo Drs HPA Tenriadjeng, M.Si, Kamis (15/4) bertempat di Auditoriun rumah jabatan Saokotae Palopo menginstruksikan jajarannya untuk

menyukseskan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 26 tingkat propinsi Sulsel yang pelaksanaanya akan dibuka Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo

pada 5 Maei mendatang.
"Saya minta semua pantia menamankan pada diri masing-masing bahwa pelaksanaan MTQ di Kota Palopo ini berlangsung sukses," tandas Tenriadjeng saat memimpin

rapat evaluasi yang didampingi Ketua Umum Panitia MTQ , HM Jaya, SH, M.Si. Dalam arahannya Walikota mengavaluasi jajaran kepaniatiaan yang mayoritas adalah

jajaran pejabat dalam lingkup Pemkot Palopo.
Pada kersempatan itu masing-masing Koordinator seksi menyampaikan laporannya menyangkut kesiapan serta langkah-langkah yang telah diambil dalam mengawali

pelaksanaan MTQ yang akan dilangsungkan di Lapangan Gaspa Palopo.
Mendahului arahan Walikota , HM Jaya yang tak lain adalah Sekretraris Daerah Kota Palopo, melaporkan kepada walikota sekitar kesediaan Gubernur Sulsel untuk

membuka pelaksanaan MTQ di Palopo itu. Selain itu juga HM Jaya menggambarkan perkembangan pembangunan panggung utama sebagai tempat pelaksanaan yang

disebutnya sudah mencapai 90 persen. (bas)
Selengkapnya...
Design by Capung Vs Arief 2010