Mari Sukseskan MTQ Sulawesi Selatan XXVI 5 s/d 10 Mei 2010 Di Kota Palopo

Minggu, 18 April 2010

3 TV Kabel Lokal Siaran Langsung

PALOPO-- Tiga TV kabel yang selama ini menjadi induk distribusi sejumlah channel TV dalam wilayah Palopo , tak mau ketinggalan dalam memberikan partisipasinya untuk menyukseskan penyelenggaraan MTQ Tingkat Provinsi Sulsel ke 26 yang dipusatkan di Palopo, mulai 5 mei mendatang.

Ketiga TV kabel dimaksud masing-masing Palopo TV, Patec dan Citra. Ketiganya menjadwalkan siaran langsung dari sejumlah titik penyelenggaraan lomba pada MTQ ini. Meski demikian, peralatan yang digunakan oleh TV kabel tersebut akan dipusatkan di panggung utama tilawah di lapangan Gaspa Palopo.

Menurut Yudi , salah seorang station manager dari Palopo TV kabel mengatakan saat ini pihaknya telah memasukkan proposal permintaan bantuan dana untuk sharing dalam melakukan siaran langsung tersebut.
" Kalau tak ada aral melintang mulai Senin ini, kami sudah mulai memasang perangkat pendukungnya," ujar Yudi saat ditemui di media center sekretariat panitia MTQ.

Hal yang sama diungkapkan Budi dari Citra TV kabel. Pihaknya kata dia merasa terpanggil untuk menyiarkan secara langsung pelaksanaan MTQ di Palopo. " Hal ini sebagai bentuk partisipasi kami dalam menyukseskan MTQ tingkat provinsi Sulsel di Palopo ini," ujar Budi. (bas)
Selengkapnya...

Walikota Inginkan Partisipasi Penjual Souvenir

PALOPO-- Salah satu penunjang kesuksesan MTQ adalah keberadaan stand pameran yang akan ditempatkan di areal masjid Agung Palopo, tak jauh dari panggung tilawah lapangan Gaspa Palopo, di mana pada lokasi pameran tersebut selain diisi oleh stand instansi juga pihak swasta dan pengusaha industri kerajinan.

Sekaitan hal tersebut Walikota mengimbau semua pihak agar pelaksanaan pameran ini juga disukseskan. Khusus bagi pengusaha kerajinan Walikota mengharapkan agar memanfaatkan momentum ini untuk berkreasi menciptakan inovasi dan kreativitas kerajinan tangan sebagai oleh-oleh bagi tamu yang datang.

" Saya minta agar diagendakan pertemuan saya dengan para pengrajin yang selama ini kita bina, agar momentum ini tidak dilewatkan begitu saja terutama dalam menyediakan oleh-oleh kota Palopo bagi tamu dari daerah lain," katanya beberapa waktu lalu, saat memimpin rapat evaluasi dengan panitia MTQ di Saokotae Palopo.

Dia juga meminta agar panitia khususnya seksi pameran, agar menata dengan baik stand-stand yang ada dalam pameran, hingga menumbuhkan suasana yang nyaman dan kondusif bagi pengunjung pameran tersebut.

Dijadwalkan Walikota HPA Tenriadjeng, akan meresmikan pembukaan pameran tersebut didampingi ketua Tim Penggerak PKK Kota Palopo Hj Andi Risna Tenriadjeng pada 5 Mei mendatang.(bas)
Selengkapnya...

Sekretariat MTQ-ORARI Gencarkan Pemasangan Spanduk

PALOPO-- Sosialisai pelaksanaan MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) Tingkat Provinsi Sulsel ke 26 yang akan berlangsung di Kota Palopo, terus digencarkan dengan pemasangan spanduk oleh tim media center Sekretariat MTQ Kota Palopo di beberapa titik dalam wilayah kota Palopo. Pada saat yang sama Tim Orari lokal Palopo juga melakukan pemasangan spanduk posko pemondokan pada segenap pondokan kafilah yang tersebar pada 23 kelurahan.

Menurut Wakil Sekretaris II Panitia MTQ Provinsi Sulsel untuk lokal Palopo Drs Salahuddin Abadi, Msi, pemasangan spanduk sosialisasi maupun spanduk posko yang berlangsung Sabtu (17/4) kemarin, dilakukan mengingat waktu pelaksanaan semakin mendekati 'hari H'. Hal ini sekaligus untuk memudahkan para perwakilan kafilah yang bertujuan mengecek persiapan pemondokan kafilahnya.

" Spanduk sosialisasi dan spanduk posko pemondokan sekaligus bertujuan menggemakan dan menggelorakan pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi di kota beriman ini, " tandas Salahuddin. (bas)
Selengkapnya...

SELAYANG PANDANG KOTA PALOPO

Kota Palopo yang ditingkatkan statusnya menjadi kota otonom berdasarkan UU No. 11/2002, dalam mengefektifkan laju dan gerak pembangunan mengusung Visi “sebagai salah satu Kota Pelayanan Jasa Terbaik di Kawasan Timur Indonesia “, berpijak pada keinginan menjadikan Kota Palopo sebagai pusat pelayanan maka Pemerintah menuangkannya dalam Strategi Kota 7 Dimensi (The City Of Seven Dimensions) yaitu ; Kota Religi, Kota Pendidikan, Kota Olahraga/Kesehatan, Kota Adat/Budaya, Kota Dagang, Kota Industri dan Kota Pariwisata.

Letak geografis yang strategis dengan dukungan daerah hinterland, membuka peluang Palopo menjadi pusat distribusi dan perputaran ekonomi serta menjadi gateway untuk memasuki bagian utara Pulau Sulawesi.

Kota Palopo yang berada di jantung Pulau Sulawesi saat ini bisa diakses melalui tiga jalur transportasi. Yakni, transportasi darat dari tiga penjuru, yaitu gerbang utama di sebelah Selatan dari Kota Makassar, sebelah Barat dari Kabupaten Tana Toraja dan sebelah utara dari Kabupaten Luwu Utara. Transportasi laut melalui Pelabuhan Tanjung Ringgit. Dan saat ini pun Kota Palopo dapat diakses melalui dua bandara perintis yaitu bandara A. Djemma di Masamba dan Bandara Lagaligo di Bua.

Kota Palopo yang memiliki tiga matra lingkungan yaitu pegunungan darat dan laut memiliki kesuburan serta pesona eksotis sehingga secara ekonomis dapat dikelola untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, dilain sisi keunggulan geografis tersebut dapat menjadi peluang untuk dikembangkannnya pariwisata.



KONDISI UMUM KOTA PALOPO

Secara geografis Kota Palopo terletak antara 2 ° 53'15” – 3° 04'08” Lintang Selatan dan 120° 03'10” – 120° 14'34” Bujur Timur, dengan luas wilayah administrasi sekitar 247,52 kilometer persegi atau sama dengan 0,39% dari luas wilayah Propinsi Sulawesi Selatan.

Sebagian besar wilayah Kota Palopo merupakan dataran rendah, yaitu sekitar 62,85% dari luas wilayah, dengan ketinggian 0-500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Daerah ini merupakan kawasan pesisir pantai yang terletak di bagian Timur Kota Palopo.

Slain itu, sekitar 24,76% wilayah Palopo terletak pada ketinggian 501 – 1000 mdpl, dan selebihnya sekitar 12,39% terletak di atas ketinggian lebih dari 1000 mdpl.

Pertengahan 2006 lalu, pemerintah Kota Palopo memekarkan wilayahnya menjadi 9 kecamatan dan 48 kelurahan. Yaitu, Kecamatan Wara, Wara Selatan, Wara Timur, Wara Barat, Wara Utara, Mungkajang, Telluwanua, Sendana dan Bara. Kecamatan paling Selatan Kota Palopo adalah Wara Selatan, dengan jumlah penduduk 8.034 jiwa atau sekitar 1.722 kepala keluarga (KK). Wilayah Wara Selatan terbagi dalam empat kelurahan yaitu Sampoddo, Takkalala, Songka dan Binturu.

Kecamatan Wara berpenduduk 24.030 jiwa atau sekitar 5.679 kepala keluarga (kk). Wara terletak di tengah-tengah Kota Palopo. Dimana wilayahnya dibagi enam kelurahan, yaitu Tompotikka, Amassangan, Pajalesang, Dangerakko, Boting dan Lagaligo.

Wara Timur merupakan salah satu kecamatan pemekaran dari Wara. Kecamatan ini terbagi dalam tujuh kelurahan, yaitu Kelurahan Benteng, Malatunrung, Surutanga, Salekoe, Ponjalae, Salotellue dan Pontap. Kecamatan yang terletak di daerah pesisir pantai ini, merupakan kecamatan dengan penduduk terbanyak, yaitu 24.981 jiwa.

Kecamatan Wara Utara persis di sebelah utara Kecamatan Wara Timur. Kecamatan ini berpenduduk 18.116 jiwa atau sekitar 3.972 KK yang bermukim di enam kelurahan, yaitu Batupasi, Sabbamparu, Penggoli, Luminda, Salobulo dan Patte'ne.

Selanjutnya, Kecamatan Bara dengan jumlah penduduk 19.661 jiwa atau sekitar 4.312 KK. Kecamatan pemekaran Wara Utara ini terbagi lima kelurahan, yaitu Temmalebba, Balandai, Rampoang, To'bulung dan Buntudatu.

Sementara Kecamatan yang berada di kawasan paling utara Kota Palopo adalah Telluwanua. Kecamatan Telluwanua berpenduduk 12.056 jiwa atau sekitar 2.484 jiwa yang tersebar di tujuh kelurahan, yaitu Mancani, Batu Walenrang, Maroanging, Pentojangan, Jaya, Salu Battang dan Sumarambu.

Kecamatan Wara Barat terletak di sebelah barat Palopo. Kawasan Wara Barat yang berada di dataran tinggi ini terbagi dalam lima kelurahan, yaitu Battang, Battang Barat, Tamarundung, Lebang dan Padang Lambe. Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tana Toraja ini berpenduduk 9.258 jiwa atau sekitar 2.008 KK.

Kecamatan Mungkajang terbagi empat kelurahan, yaitu Mungkajang, Murante, Latuppa dan Kambo. Jumlah penduduk yang bermukim di daerah ini adalah 6.749 jiwa atau sekitar 1.427 KK.

Terakhir, Kecamatan Sendana yang merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit, hanya 5.750 jiwa atau sekitar 1.314 jiwa. Mereka bermukim di empat kelurahan, yaitu Peta, Purangi, Mawa dan Sendana.


PROSPEK EKONOMI

Geliat pertumbuhan ekonomi di Kota Palopo semakin menunjukkan perkembangan pesat. Kurun waktu 2007 saja, sejumlah investor tertarik menanamkan investasinya. Hal ini bisa dilihat dengan masuknya beberapa perusahaan besar. Sebut misalnya Kentucky Fried Chicken. Sebuah waralaba berlisensi Amerika Serikat. Bukan hanya itu, waralaba lainnya seperti Dobby Burger, turut menanam investasinya di kota Idaman ini.

Belum lagi keberadaan Kawasan Industri Palopo (KIPA), sebagai upaya membuka peluang pelaku ekonomi tuk mengembangkan sayap dengan berinvestasi di dalamnya. Pemerintah Kota Palopo terus berupaya membuka ruang-ruang siklus ekonomi, dengan melihat kebutuhan pasar saat ini.

Sementara pergerakan ekonomi masyarakat, semakin terpenuhi dengan terbangunnya Pusat Niaga Palopo (PNP), Luwu Plaza dan Pasar Tradisional Andi Tadda. Ditambah lagi kehadiran swalayan yang terus bertebaran turut menjadi bukti betapa aliran ekonomi di Kota Palopo terus mengalir.

Perkembangan ekonomi ini, tentunya tidak terlepas dari dukungan sarana dan prasarana yang ada. Khusus pelayanan ekonomi dan pariwisata, keberadaan pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo, menjadi dukungan terbesar. Yang diharapkan ke depan, Palopo menjadi daerah terbesar dalam pelayanan jasa di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

OBJEK WISATA DAN SITUS SEJARAH

Masjid Jami Tua
Terletak di Jalan Andi Machulau. Didirikan tahun 1604 oleh Fung Man Te. Masjid Jami Tua beratap daun Sirap dan ditopang 1 tiang besar yang terbuat dari kayu jenis Cina Gurih, bersama 4 tiang kecil lainnya. Tiang besar ini bersegi 12, dengan tinggi 8,50 meter. Memiliki jendela besar sebanyak 20 buah. (al)



Gua Kalo’k Dewata
Di zaman penjajahan, gua ini dijadikan sebagai benteng pertahanan para pejuang kemerdekaan dari serangan para Tentara Jepang dan koloni Belanda. Letaknya di Kelurahan Battang Kecamatan Wara Barat kilometer 12 arah Palopo-Toraja.
Di dalamnya terdapat sebuah lubang dengan kedalaman sekitar 30 meter. Meski minim stalaktit dan stalakmit, Kalo’k Dewata menyimpan pesona wisata yang cukup menarik untuk ditelusuri.

Makam Lokko-E
Salah satu situs sejarah di Kota Palopo. Makam ini dibangun Setiaraja Petta Matinroe ri Tompotikka. Terletak di Jalan Rusa pinggir Kota Palopo pada lereng bukit sebelah utara atau pada sudut barat laut Masjid Jami.
Terdapat sebuah bangunan yang berbentuk piramida. Inilah yang disebut Lokko-e, merupakan makam utama. Beberapa mendiang raja-raja (Pajung) Luwu dimakamkan di sini. Antara lain Latenripepang, Sultan Abdullah Pattiware, Petta Matinroe ri Sabbamparu (raja XXVII), Daeng Mabarao-e (putra mahkota raja XXVIII) dan Andi Jellin (raja XXXV).

Selain raja, di dalam Lokko-e terdapat pula beberapa makam Cenning (orang kesayangan) dan permaisuri raja.

Museum Batara Guru
Museum ini berdampingan dengan Istana Kerajaan Luwu. Bangunannya berarsitektur ala Eropa. Di dalamnya menyimpan benda-benda pribadi dan peralatan yang pernah digunakan raja-raja Luwu. Berbagai benda antik digelar seperti keramik, peralatan dan perlengkapan upacara adat. Termasuk benda-benda pusaka zaman kerajaan, berupa tongkat bercabang dua, trisula, keris serta benda-benda bersejarah lainnya.

Pelabuhan Tanjung Ringgit
Selain sebagai sarana tempat berlabuhnya kapal-kapal, pelabuhan ini dibangun juga dengan tujuan sebagai sarana rekreasi. Saban hari disesaki pengunjung. Ada yang datang menyalurkan hobi mancing, mandi dan adapula yang sekedar jalan-jalan sambil menikmati panoramanya.

Terletak di Jalan Yos Sudarso. Di sepanjang dermaga, tepatnya arah selatan, berderet warung-warung kecil yang menyajikan aneka makanan dan minuman.

Pantai Labombo
Berada di pusat kota. Sebuah suguhan panorama wisata bahari yang menawan. Sepanjang kawasan pantai dipenuhi barisan pohon kelapa dan beberapa gazebo terbangun indah. Selepas mata memandang, tampak birunya laut dan tempat pelelangan ikan (TPI) dan Pelabuhan Tanjung Ringgit terlihat jelas. Sarana rekreasi wisata bahari ini memiliki luas sekitar 2 Ha dan menjadi kawasan wisata andalan Palopo.

Bukit Sampoddo
Berada di daerah ketinggian, merupakan wilayah perbatasan Kota Palopo dan Kabupaten Luwu. Nuansa pegunungan dengan hawa sejuk begitu kental terasa. Di kiri-kanan jalan yang berkelok, barisan pohon jati tumbuh menjulang. Rumput-rumput hijau dan pot-pot bunga tertata rapi di sepanjang jalur perjalanan. Di sepanjang jalan, puluhan kedai berjejer menawarkan jagung rebus-bakar.

Latuppa
Kawasan pariwisata agrowisata. Berhawa sejuk bernuansa pegunungan. Berada di ketinggian sekitar 200 meter dari permukaan laut. Latuppa dikenal sebagai penghasil buah-buahan, terutama durian dan rambutan. Kawasan ini juga menjadi dan sumber mata air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Palopo.

Bambalu
Masuk dalam wilayah Battang Barat. Daerah ini dikenal dengan air terjun dan puluhan aliran sungai. Satu dari sekian banyak obyek wisata pegunungan yang mendapat kunjungan paling banyak setiap minggunya. Di sepanjang perjalanan, ngarai dan lembah terlihat jelas di kelilingi pegunungan di sisi kiri-kanannya.
Selengkapnya...
Design by Capung Vs Arief 2010